SOLOPOS.COM - Astrid Widayani. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada Sabtu (2/5/2020) menjadi momentum tepat untuk menegaskan pentingnya percepatan transformasi pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang berbasis teknologi berkembang lebih cepat saat ini karena tuntutan kebutuhan.

Praktisi pendidikan di Kota Solo, Astrid Widayani, mengatakan salah satu perubahan paling kentara adalah penggunaan teknologi atau platform online pada kegiatan belajar mengajar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Surakarta (YPTS) itu menyebut pendidikan saat ini berubah lebih cepat karena tuntutan kondisi.

“Pendidikan Indonesia jelas sudah berubah. Arah pendidikan secara global sudah berubah sebelum ada pandemi. Tetapi perubahan itu dipercepat karena wabah Covid-19. Dulu mengajar menggunakan pola lama di kelas. Sekarang online learning. Peran guru, murid, orang tua, semua elemen berubah. Dimulai dengan digitalisasi, yakni perubahan metode, teknologi atau platform online,” tutur Astrid mengenai pola pendidikan di Indonesia saat ini.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam kondisi seperti itu, guru memiliki peran yang lebih kompleks menghadapi perubahan pola pembelajaran. Mau tidak mau, mereka dipaksa melek teknologi.

Mbah Minto Klaten Tak Tahu Video Parodi Gagal Mudik Viral di Medsos

Pembelajaran tidak lagi bisa sekadar guru menyampaikan materi sedangkan murid mendengarkan dan mencatat. Menurut Astrid guru harus beradaptasi dan menjadi lebih kreatif dalam membuat materi, menyampaikan materi, dan penggunaan teknologi.

“Guru lebih proaktif beradaptasi dengan perubahan pola pembelajaran. Wabah Covid-19 ini membawa pengaruh positif bagi pendidikan. Transformasi pendidikan yang semula pelan menjadi lebih cepat. Semua dipaksa belajar teknologi. Peran guru sebagai kunci pembelajaran. Hasilnya adalah ada guru yang bisa beradaptasi, agak lama beradaptasi, dan tidak bisa menyesuaikan. Murid pun demikian, dituntut kreatif,” ungkap Founder Youth Reinforcement Program (YRP) itu.

Gerakan #SemuaMuridSemuaGuru

Inisiator gerakan #SemuaMuridSemuaGuru (SMSG) di Jawa Tengah ini menyodorkan SMSG sebagai “teman.” Jadi mereka dapat digandeng pemerintah untuk mendukung perkembangan pendidikan.

Kisah Mbah Minto Klaten Viral di Medsos: Awalnya Dibayar Rp20.000 per Vlog

SMSG berisi komunitas dan organisasi pendidikan yang memiliki misi besar bersama yaitu mengembangkan pendidikan. Mereka berstatus volunteer atau tenaga sukarela dengan beragam keahlian.

“Dengan adanya komunitas dan organisasi pendidikan di luar pendidikan formal itu diharapkan bisa sangat membantu program pemerintah. Misalnya, bisa jadi kurikukum berubah di luar konteks sekolah, pelatihan pembentukan karakter, dan lain-lain. Paling tidak ada tambahan acuan pembelajaran di luar yang sudah pakem,” urai dia.

Astrid optimistis keberadaan SMSG dapat membantu mempercepat perubahan pendidikan di Indonesia. Untuk itu perempuan yang juga menjadi Direktur Direct English Soloraya itu mendorong seluruh komunitas dan organisasi pendidikan di Kota Solo mengambil bagian dalam percepatan transformasi pendidikan di Indonesia.

Curhat Pilu Pria Klaten Nekat Jual Ginjal: Dirumahkan, Tak Punya Uang, Banyak Utang

“SMSG membantu akselerasi perubahan dengan cara spesifik karena ada klaster. Kalau hanya kerja sendiri enggak maksimal. Beda kalau terbentuk jaringan aktif, kebutuhan pendidikan bisa terpenuhi. Yang dibutuhkan sederhana, yakni kesadaran akan kebutuhan pendidikan yang sudah berubah. Kebutuhan berubah maka harus mencari sumber daya baru dalam hal manusia, materi, dan metodologi. Maka mari aktifkan jaringan berdaya,” ajak dia.

Bagi Astrid, memajukan pendidikan bisa dimulai dari wilayah masing-masing. Dia mengajak semua komunitas atau organisasi pendidikan mulai menunjukkan apa yang dimiliki dan mendorong memberi efek lebih besar kepada publik.

“Ayo bergerak bersama, kita bantu akselerasi perubahan, jalan beriringan, menjadi pelengkap pembelajaran untuk agar pendidikan di Indonesia semakin maju,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya