JOGJA—Jalan hidup Astrid Nurdin untuk menjadi bintang film ternyata tidak selalu berjalan mulus. Kedua orangtuanya sempat melarang Astrid untuk tampil di layar kaca dan meminta untuk lebih berkonsentrasi pada pendidikan.
Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia
Pengalaman buruk itu sempat ia rasakan pada 1999 silam saat ia tampil dalam serial sinetron Lupus yang tayang di salah satu TV swasta. Pada waktu itu, ia yang tampil sebagai artis pendukung tidak bisa mengikuti serial sampai akhir episode dan memutuskan kontrak lebih awal karena kedua orangtuanya tidak menyetujui dia menjadi artis.
“Akhirnya pada episode berikutnya tayangan itu dibelokkan ceritanya oleh sang sutradara. Dalam cerita aku diceritakan sekolah ke luar negeri,” katanya belum lama ini.
Menurut Astrid, orangtua ingin dia kerja di kantoran. Profesi artis pada waktu itu identik dengan hal negatif seperti sering pulang larut malam hingga pergaulan bebas.
Saat itu juga ia harus memendam diri untuk menjadi seorang aktris dengan bekerja di sebuah perusahaan. Tidak lama kemudian ibunda dari Indira Hadiatmo ini menikah. Barulah beberapa tahun kemudian ia bisa meniti karier keaktrisan kembali.
“Saat saya sudah menikah kedua orangtua saya sudah tidak terlalu protektif. Karena saya sudah memiliki kehidupan sendiri,” papar pemeran Melati dalam film Darah Garuda itu.