SOLOPOS.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim (kedua dari kanan) bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kanan), General Manager Head of Corporate Communication PT Astra International Tbk, Boy Kelana Soebroto (tengah), meninjau ruang praktik siswa yang sudah selesai direnovasi di SMK Negeri 2, Solo, Senin (13/9/2021). Solopos.com/Nicolous Irawan

Solopos.com, SOLO—Astra Grup menyerap 64% siswa SMK dalam program link and match SMK binaan Astra (Bisa) sejak 2010.

Dalam perkembangannnya sampai 2021, Astra telah membina 3.249 SMK di seluruh Indonesia dengan 137 SMK telah terverifikasi dengan pitching factory assestment.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sebagai dukungan Astra dalam pengembangan vokasi, Astra bersama Sinarmas meresmikan bantuan revitalisasi gedung SMKN 2 Solo, SMKN 5 Solo, dan SMKN 6 Solo, demi mendukung pengembangan vokasi yang berkelanjutan di Kota Solo.

SMKN 2 Solo

Peresmian ini dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Direktur Astra, Gita Tiffani Boer (virtual), dan Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, yang dipusatkan di SMKN 2 Solo, Senin (13/9/2021).

General Manager Head of Corporate Communications PT Astra Internasional, Boy Kelana Soebroto, mengatakan sejalan dengan filosofi Astra Catur Darma, Astra berkomitmen membantu mengembangkan Indonesia melalui program berkelanjutan yang berfokus pada empat pilar.

Baca Juga: Mahasiswa UNS Solo Ditangkap Usai Bentangkan Poster ke Jokowi, Begini Penjelasan Kapolresta 

Keempat pilar itu adalah Astra untuk Indonesia Cerdas pada bidang pendidikan, Astra untuk Indonesia Sehat untuk bidang kesehatan, Astra untuk Indonesia Hijau untuk bidang lingkungan, dan Astra untuk Indonesia Kreatif untuk bidang kewirausahaan.

Pendidikan Vokasi

“Implementasi pilar Astra untuk Indonesia cerdas yang telah dijalankan hingga saat ini meliputi pembinaan dan pengembangan pendidikan menengah dasar dan perguruan tinggi serta menjangkau pendidikan anak usia dini pendidikan berkebutuhan khusus hingga pendidikan untuk aman berlalu lintas yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Bentuk program yang dijalankan oleh Astra berfokus pada brandware, software, hardware, dan link and match yang ditujukan untuk menyelaraskan pembelajaran dengan kebutuhan industri dunia kerja saat ini,” kata dia.

Baca Juga: Berjam-Jam Nunggu Presiden Jokowi Lewat Kota Solo, Eh Dapat Sembako 

Boy menjelaskan salah satu program unggulan Astra di bidang pendidikan adalah pendidikan vokasi.

Astra mengembangkan berbagai pendidikan vokasi, antara lain program pengembangan link and match SMK binaan Astra (Bisa).

Di tingkat pendidikan lebih tinggi, Astra memiliki Politeknik Astra yang menghasilkan lulusan pendidikan vokasi yang sangat baik.

SMK Bisa merupakan program yang fokus pada pitching factory, sinergi dengan badan terkait, pengembangan link and match terhadap industri.

Sejak 2010

Program ini telah berjalan sejak 2010 hingga saat ini dan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

“Dalam perkembangannya sampai 2021, Astra telah membina 3.249 SMK di seluruh Indonesia dengan 137 SMK telah terverifikasi dengan picthing factory assestment. Dengan dikembangkannya link and match SMK Bisa, Astra berhasil menyerap 64% yang bekerja di grup Astra. Sedangkan selebihnya diserap langsung oleh industri lain, serta sebagian kecil lainnya melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya, atau menjadi wirausaha,” papar dia.

Mendikbudristek, Nadiem Makarim, menilai banyak pihak yang menggaungkan program link and match dengan sangat gampang. Jika cara dulu, sekolah membuat program serta kurikulumnya, lalu orang industri datang kemudian pulang.

Link And Match

“Kita sekarang ini masuk di era link and match benar-benar partisipasi industri itu absolut. Ini bukan hanya perancangan infrastruktur, tapi kurikulum, SDM berkolaborasi. Saya apresiasi pada Sinarmas dan Astra untuk kontribusi yang luar biasa, sekian ribu SMK yang sudah tersentuh ini luar biasa,” ungkap dia.

Nadiem menyebut 64% siswa SMK dalam program SMK Bisa diserap oleh Astra Group merupakan capaian yang luar biasa.

Baca Juga: Ketemu Joko Widodo di Klaten, Presiden Jokowi Tertawa, Begini Ceritanya! 

Dalam hal ini, ke depan sekolah vokasi diharapkan menjadi gudang kewirausahaan sehingga melahirkan para pelaku usaha (UMKM) yang menyediakan layanan jasa dan barang yang dibutuhkan pasar.

Kemendikbudristek menjadikan revitalisasi pendidikan vokasi sebagai salah satu prioritas Merdeka Belajar. Ini bukan hanya revitalisasi gedung-gedung, tetapi software, proses belajar, hingga manusianya. Dalam hal ini, pihaknya memiliki skema terobosan link and match 8+i antara SMK dan mitra industri.

“Enggak semua SMK seberuntung SMK di sini. Banyak SMK yang perlu panduan dan bantuan untuk menjodohkan mereka dengan industri yang tepat. Mereka banyak yang tidak punya fasilitas hingga tidak punya praktisi industri. Kesenjangan inilah yang harus ditutup,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya