SOLOPOS.COM - Peziarah berdoa di makam mantan Presiden RI Soeharto di Astana Giribangun, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Sabtu (17/11/2012). Pada liburan dan memasuki bulan Suro jumlah peziarah di Astana Giribangun meningkat. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)


Peziarah berdoa di makam mantan Presiden RI,  Soeharto di Astana Giribangun, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Sabtu (17/11/2012). Pada liburan dan memasuki bulan Suro jumlah peziarah di Astana Giribangun meningkat. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Kompleks makam keluarga Alm Soeharto, Astana Giribangun di Kecamatan Matesih, Karanganyar dibanjiri peziarah sepanjang pekan kemarin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peziarah tidak hanya datang dari wilayah Karanganyar dan Soloraya, melainkan juga dari luar Jawa Tengah (Jateng) dan mancanegara.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (19/11/2012) setiap peziarah selalu menyempatkan diri mendoakan kebaikan bagi seluruh anggota keluarga Cendana (Soeharto).

Petugas pencatat jumlah pengunjung di kompleks makam setempat, Eko, menjelaskan lonjakan jumlah peziarah sudah terjadi sejak, Minggu (11/11/2012) dengan 1.603 orang. Pada Senin (12/1/2012) tercatat ada 397 peziarah, Selasa (13/11/2012) ada 128 peziarah dan Rabu (14/11/2012) ada 130 peziarah. Sementara pada Kamis (15/11/2012) terdapat 1.400 peziarah serta, Jumat (16/11/2012) ada 788 peziarah.

Eko yang juga merupakan petugas keamanan komples makam itu mengungkapkan, peziarah berkunjung tidak hanya melihat-lihat. Melainkan melakukan ritual atau prosesi ziarah sesuai agama dan keyakinan masing-masing. Hanya saja mereka tidak dibolehkan menginap di kompleks Astana Giribangun. “Peziarah datang dari berbagai daerah di Tanah Air, ada juga yang datang dari luar negeri,” ungkapnya.

Sementara beberapa peziarah mengaku sengaja berkunjung ke Astana Giribangun lantaran merasa kagum dengan sosok Alm Soeharto. Apalagi selama memimpin Indonesia Soeharto dinilai berhasil melakukan pembangunan dalam berbagai bidang. Sehingga akhirnya diberi gelar Bapak Pembangunan Nasional.  Seperti disampaikan Endang, peziarah asal Pekalongan.

Perempuan yang datang bersama tujuh anggota keluarganya mengaku sangat terkesan dengan kepemimpinan Soeharto. Dia bersama anggota keluarganya juga sangat mendukung usulan Soeharto sebagai pahlawan Trikora.

“Selama Pak Harto memimpin tidak pernah ada huru-hara, aman dan damai. Semoga amal beliau diterima Allah SWT, keluarga dilimpahi keberkahan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya