SOLOPOS.COM - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020). (Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 naik menjadi 9,78 persen dibandingkan September 2019 yang hanya 9,22 persen.

Jumlah penduduk miskin di Tanah Air naik 1,63 juta orang hanya dalam waktu lima bulan. Masa perhitungan angka kemiskinan ini baru sampai Maret atau baru awal masa pandemi Covid-19. Besar kemungkinan jumlah penduduk miskin terus bertambah pada bulan setelah Maret.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, persentase kemiskinan pada Maret 2020 meningkat 0,56 persen poin terhadap September 2019. Persentase penduduk miskin itu juga meningkat 0,37 persen poin terhadap posisi Maret 2019.

Sukoharjo KLB Covid-19 Diperpanjang hingga 30 Agustus 2020

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebanyak 26,42 juta orang. Jumlah itu meningkat 1,63 juta orang dibandingkan September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang dibandingkan Maret 2019.

Dia mengakui angka kemiskinan naik salah satunya dipicu Covid-19. "Beberapa faktor [yang mempengaruhi] tingkat kemiskinan Indonesia Maret 2020. Pandemi Covid-19, kita tahu membawa dampak luar biasa ke perilaku masyarakat, misal pakai masker jaga jarak, kemudian mengganggu aktivitas dan memengaruhi pendapatan penduduk," ungkap Suhariyanto seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (15/7/2020).

Dia menambahkan hasil survei demografi dan dampak Covid-19 menunjukkan pendapatan seluruh lapisan masyarakat turun. "Masyarakat berpenghasilan rendah, 7 dari 10 orang pendapatannya turun," ujar dia.

Kylie Jenner Masak Mi Instan Rebus Pakai Telur, Warganet Heboh Tebak Rasanya

Masyarakat Kaya Juga Mengalami Penurunan Pendapatan

Sementara itu, masyarakat yang berpendapatan tinggi juga mengalami penurunan penghasilan, meskipun hanya 3 dari 10 responden. "Artinya pandemi menghantam ke seluruh masyarakat, terutama yang lapisan bawah," tegas Suhariyanto.

Angka kemiskinan di Indonesia merata di perkotaan maupun perdesaan. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan meningkat hingga 7,38 persen, dari 6,56 persen pada September 2020.

Dibanding September 2019, jumlah penduduk miskin Maret 2020 di daerah perkotaan naik sebanyak 1,3 juta orang. Kenaikannya, dari 9,86 juta orang pada September 2019 menjadi 11,16 juta orang pada Maret 2020.

Ada Bakso Djanda di Wonogiri, Rasanya Bikin Nangis!

Persentase penduduk miskin di daerah perdesaan juga meningkat menjadi 12,82 persen pada Maret 2020 dibandingkan September 2019 sebesar 12,60 persen. Penduduk miskin di daerah perdesaan naik sebanyak 333.900 orang dari 14,93 juta orang pada September 2019 menjadi 15,26 juta orang pada Maret 2020.

Suhariyanto juga melaporkan garis kemiskinan pada Maret 2020 tercatat senilai Rp454.652 per kapita per bulan. Nilai itu dengan komposisi garis kemiskinan makanan Rp335.793 (73,86 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan Rp118.859 (26,14 persen).

Pada Maret 2020, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,66 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah Rp2.118.678 per rumah tangga miskin per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya