SOLOPOS.COM - Ilustrasi kucing. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kasus anak kucing (kitten) dibuang di pasar tradisional Kota Solo muncul lagi. Setengah tahun terakhir, Rumah Difabel Meong mencatat hampir tiap hari ada buangan anak kucing baru.

Ada sejumlaha pasar yang menjadi perhatian khusus bagi pencinta dan perawat kucing karena kerap menjadi lokasi pembuangan anak kucing. Di antaranya Pasar Kleco dan kawasan Gemblegan, Solo. Hal itu diungkapkan perawat kucing sekaligus Founder Rumah Difabel Meong, Hening Yulia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Hening, kucing yang dibuang itu usianya beragam. Namun mayoritas anak kucing. Bahkan pada Senin (4/7/2022) Rumah Difabel Meong mendapat laporan ada penelantaran anak kucing di Pasar Kleco, Solo.

Tiga ekor anak kucing dibuang di pasar tradisional tersebut, tali pusarnya diikat dan dibiarkan begitu saja sampai mengering. “Kondisi kucing yang bundet karena ditali ari-arinya,” terang Hening.

Ekspedisi Mudik 2024

Tiga anak kucing tersebut ada yang belum melek dan masih dengan kondisi tali pusar yang belum putus. Menurut Hening, tiga ekor kucing tersebut sengaja dibuang.

Baca Juga: Enggak Tega, Pedagang Pasar Jongke Solo Ini Rawat 10 Kucing Buangan

Data Rumah Difabel Meong menunjukkan pada kurun waktu 2019 lalu, setidaknya ada 700 ekor anak kucing dibuang di pasar, selokan, tong sampah, rumah kosong di Soloraya. Pada 2020, jumlah pembuangan naik menjadi 800 ekor.

Jumlah temuan anak kucing dibuang dan ditelantarkan di Solo meledak saat puncak pandemi Covid-19. Dari catatan Solopos.com, ada 1.200 ekor kucing dibuang dan ditelantarkan selama 2021.

Kejadian Paling Dahsyat

Kejadian Senin lalu di Pasar Kleco, menurut Hening, menjadi kejadian paling dahsyat sepanjang catatan Rumah Difabel Meong tentang pembuangan anak kucing.

Baca Juga: Hukum Jual Beli Kucing Menurut Pandangan Ulama dan Negara

Mulanya, tiga kitten yang belum melek ditemukan penjual tahu di bawah meja dagangan dengan kondisi semua tali pusar dan ari-arinya menyatu. Namun saat dicek, tiga ari-ari anak kucing sengaja ditali hingga terlilit kencang.

Cats Rescuer dari Komunitas Gerakan Pro Steril (GPS) kucing kemudian mengecek kondisi ketiga anak kucing. Ternyata tali pusar kucing sudah lengket. Ari-ari kucing yang dibuang di Pasar Kleco, Solo, itu sudah menghitam dan timbul bau busuk.

Bahkan salah satu kaki anak kucing bengkak karena terlilit tali. “Penjual tahu lapor cats rescuer Entin Prihatin dari komunitas Gerakan Pro Steril [GPS]. Entin biasa memberi makan kucing di Pasar Kleco,” tutur Hening.

Baca Juga: Ramai Jual-Beli, Kucing Kuwuk Dilindungi Bukan Peliharaan

Entin kemudian melapor kepada Rumah Difabel Meong hingga kucing tersebut ditangani dengan layak. Penelantaran dan kekerasan terhadap kucing memang menjadi keprihatinan bersama. Masih ditemukan juga kebiasaan buruk manusia yang sengaja membuang kucing, terutama anak kucing.

Pasar Kleco terpantau menjadi pasar tradisional yang paling kerap menjadi lokasi penelantaran dan kekerasan terhadap anak kucing. Hening menambahkan ia bersama cat rescuer akan menyosialisasikan larangan pembuangan dan penelantaran binatang.

“Paling cepat Senin kami akan ke Pasar Kleco untuk memasang larangan buang kucing dan pasal penelantaran binatang. Kami segera koordinasi dengan lurah pasar,” tutur Hening.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya