SOLOPOS.COM - Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali (JIBI/Solopos/Dok)

Asrama Haji Donohudan yang dikelola DPPAD Pemprov Jateng akan mengubah sebagian bangunan dijadikan hotel.

Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng tahun ini akan menjadikan sebagian bangunan Asrama Haji Donohudan menjadi hotel. Sedikitnya puluhan kamar VIP akan disiapkan untuk mendukung sarana dan prasarana hotel.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Urusan Pelayanan dan Promosi Asrama Haji Donohudan, Turmudi, mengatakan rencana DPPAD Pemprov Jateng menjadikan sebagian bangunan Asrama Haji Donohudan menjadi hotel sudah digagas sejak tahun lalu. Rencana itu dilakukan dengan membuat website khusus hotel yang berfungsi untuk memudahkan pemesanan kamar hotel lewat online.

“Sejumlah petugas sudah mendapatkan pelatihan dari DPPAD untuk pelayanan hotel. Kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya jika nanti benar-benar dijadikan hotel,” ujar Turmudi saat ditemui Solopos.com di Donohudan, Minggu (21/2/2016).

Ia mengatakan tanah dan bangunan Asrama Haji Donohudan adalah aset milik Pemprov Jateng yang berada di wilayah Boyolali. Melihat lokasi asrama yang dekat dengan bandara dan transportasinya sangat mudah membuat DPPAD menambah fungsi asrama.

“Fungsi utama asrama selama ini sebagai keagamaan seperti haji, sosial sebagi lokasi penampungan pengikut Gafatar [Gerakan Fajar Nusantara], dan tempat pertemuan, manasik haji hingga dijadikan tempat resepsi pernikahan,” kata dia.

Ia menjelaskan asrama haji hanya dijadikan hotel ketika musim haji selesai. Pada saat musim haji asrama tidak difungsikan sebagai hotel. Sementara untuk mendukung sarana dan prasarana hotel pengelola telah menyiapkan puluhan kamar VIP yang berada di Gedung Madinah dan Makkah.

“Kami sampai saat ini masih menunggu SK [Surat Keputusan] resmi dari DPPAD soal hotel. Yang jelas tahun ini asrama akan dijadikan hotel,” kata dia.

Ditanya soal konsep hotel, dia menjelaskan konsepnya sama seperti hotel bintang dua pada umumnya. Ia mengaku perubahan konsep hotel mungkin saja bisa terjadi termasuk menjadikannya sebagai hotel syariah.

“Soal keputusan konsep hotel kami menyerahkan sepenuhnya kepada DPPAD Pemprov Jateng sebagai pihak pemilik aset,” kata Turmudi.

Ia mengatakan tarif sewa kamar VIP di hotel nanti Rp200.000/hari. Jumlah total kamar sebanyak 2.000 kamar. Sementara kamar VIP ada sekitar 48 kamar. Tujuan utama menjadikan asrama menjadi hotel, kata dia, untuk meningkatkan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) disektor wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya