SOLOPOS.COM - Logo PSSI saat ini. (Antara)

Solopos.com, SOLO—Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah (Jateng) berjanji cermat dalam mengurai konflik antara Askot PSSI Solo dan sejumlah klub internalnya.

Asprov bakal mengupayakan solusi bersama agar polemik di tubuh Askot tidak berlarut-larut dan kontraproduktif dengan pembinaan sepak bola di Kota Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diketahui, sejumlah klub internal mengajukan mosi tidak percaya terhadap kepengurusan Askot periode 2019-2023 pimpinan Paulus Haryoto. Mosi tidak percaya berikut tuntutan evaluasi kinerja Askot itu telah diketahui PSSI Pusat.

Baca Juga: Sepatu Emas Telah Didapat, Inilah Target Assanur Rijal Selanjutnya

PSSI kini menginstruksikan Asprov Jateng untuk menyelesaikan hal yang menjadi dasar mosi tidak percaya dan evaluasi kinerja yang dimaksud.

Ketua PSSI Jateng, Edi Sayudi, mengatakan bakal segera berkoordinasi dengan kedua pihak yang berpolemik sehingga duduk permasalahan menjadi terang benderang. Edi tak ingin konflik tersebut berlarut-larut hingga menjadi ajang pamer kekuatan dan kepentingan kedua belah pihak.

Asprov menegaskan pembinaan bola di Kota Solo harus menjadi fokus utama dalam konsolidasi nanti. “Kami sedang menyusun pertemuan antara Askot dengan pihak yang melayangkan mosi tidak percaya, mungkin dalam waktu dekat,” ujar Edi saat dihubungi Solopos.com, Selasa (27/4/2021).

Baca Juga: Prokes Di Stadion Manahan Jadi Contoh, Kesuksesan Piala Menpora Modal Utama Menuju Liga

Dampak Pandemi

Asprov mengaku bakal berhati-hati dalam menguji mosi tidak percaya yang dilayangkan pada Askot. Sebagai informasi, salah satu masalah yang disoal adalah absennya Askot dalam pembinaan pemain melalui kompetisi internal.

Kali terakhir Askot menggelar ajang itu dengan format kompetisi penuh pada 2017. Adapun kompetisi internal yang digelar 2018/2019 digelar dengan model turnamen. Askot mengklaim hendak memutar kembali kompetisi sejak tahun lalu, tapi kemudian batal karena pandemi Covid-19.

“Kalau munculnya mosi tidak percaya berakar dari masalah itu, sebenarnya tidak hanya Askot Solo [yang absen menggelar kompetisi di masa pandemi], tapi di seluruh Indonesia. Ya karena memang PSSI tidak mengizinkan kompetisi apapun yang mengundang suporter di masa pandemi,” jelas Edi.

Baca Juga: Sejumlah Klub Internal Layangkan Mosi Tak Percaya, Ada Apa dengan Askot PSSI Solo?

Asprov, imbuhnya, juga akan menguji kesahihan pihak-pihak yang mengajukan mosi tidak percaya. Edi menyebut ada lima tim internal yang menyoal kinerja askot. Askot Solo sendiri memiliki 26 anggota klub internal.

“Kami akan cek apakah mereka benar-benar anggota Askot dan mewakili klubnya.” Salah satu perwakilan klub internal askot yang mengajukan mosi tidak percaya, BM Anjasmara, mengaku belum dihubungi Asprov untuk duduk bersama. “Belum, belum. Ya nanti kita tunggu saja gimana hasilnya.”

Sementara itu, pengurus Askot Solo, L Agus Saparno, mengaku siap berdialog untuk mengurai polemik. “Kami selalu terbuka untuk rembugan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya