SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang kaki lima (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Asosiasi PKL Indonesia mengadakan rapat kerja nasional di Tawangmangu, Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) mengadakan rapat kerja nasional (rakernas) di Tawangmangu, Karanganyar, Jumat-Minggu (22-24/12/2017). Hasil rapat tersebut berupa desakan agar pemerintah memberi kemudahan usaha ekonomi kerakyatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Umum DPP APKLI, Ali Mahsum, menyampaikan rakernas tersebut mengusung tema Satukan Kekuatan Nusantara Bersama PKL, Selamatkan Merah Putih dan NKRI. Pantauan Solopos.com, salah satu ahli ekonomi di Indonesia Rizal Ramli dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menghadiri kegiatan tersebut.

Saat rakernas, Ali mengingatkan keberadaan investor asing di Indonesia belum sepenuhnya menguntungkan sektor usaha kecil menengah (UKM). Dia mencontohkan bisnis ritel pasar modern lebih banyak dinikmati pemodal asing. Selain itu, mereka lebih mudah memperoleh pinjaman modal dari pemerintah.

“Kami bisa berpartner dengan orang asing asalkan ketuk pintu dan maksudnya baik. Tapi kalau niatnya menindas dan menjajah ekonomi ya lawan. Konsep lima pilar revolusi kaki lima Indonesia harus jalan,” kata Ali saat ditemui wartawan seusai kegiatan.

Revolusi kaki lima yang dia maksud adalah fasilitas lahan usaha PKL, keuangan, barang dan jasa usaha PKL dengan harga lebih premium, daya dukung teknologi informasi dan komunikasi usaha, serta pendampingan usaha. Dia menilai pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum menyejahterakan pelaku UKM.

Padahal Ali mengklaim perputaran uang dari transaksi pedagang kaki lima (PKL) di Indonesia mencapai Rp9,7 triliun per tahun. Di bidang permodalan, dia mendesak pemerintah membuat payung hukum kemudahan kredit usaha rakyat (KUR) hingga Rp25 juta dan tanpa agunan.

“Kalau hanya aturan Menteri Koperasi dan UKM, belum bisa ‘memaksa’ perbankan menyetujui pinjaman modal. PKL itu kekuatan luar biasa yang seharusnya diperhitungkan,” ungkap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya