SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona pemicu Covid-19. (Antara-Dok.)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bakal mewajibkan para aparatur sipil negara (ASN) penyintas Covid-19 di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk menjadi pendonor plasma konvalesen. Hal itu disampaikan menanggapi sulitnya mencari donor plasma konvalesen di Kota Bengawan.

“Dalam waktu dekat saya sudah instruksikan ke Pak Sekda untuk mencari ASN penyintas yang ada di Balai Kota. Akan saya wajibkan untuk menjadi pendonor,” kata Gibran dalam Go Live, Gotong Royong Bantuan Kemanusiaan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sebelas Maret (IKA UNS) Peduli Covid-19 yang digelar secara daring, Jumat (21/7/2021) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Keren! Warga Sumberlawang Sragen Ini Kantongi Rp20 Juta dari Wader dan Petek Waduk Kedung Ombo

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Gibran hal ini juga kerap dikeluhkan Palang Merah Indonesia (PMI) Solo. Kendati begitu, ia memaklumi hal tersebut lantaran donor plasma konvalesen adalah hal yang baru di masyarakat. Karena itulah, ia mengajak para penyintas yang memenuhi syarat untuk menjadi pendonor guna meningkatkan keselamatan pasien Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mendukung langkah ASN penyintas Covid-19 menjadi pendonor plasma konvalesen tersebut. “Menurut saya pemikiran Pak Wali luar biasa. ASN sebagai pelayanan masyarakat menjadi contoh bahwa mendonorkan darah itu, kita tidak kehilangan apa-apa. Ini sangat bagus, ya,” kata dia, kepada wartawan, Sabtu (25/7/2021).

Ning, panggilan akrabnya, mengatakan apabila dihitung, ASN penyintas Covid-19 di lingkungan Pemkot berjumlah ratusan.

“Tapi kami harapkan, yang menjadi leading sector program ini bisa dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) atau dari OPD lain, ASN penyintas bisa menjadi sukarelawan dan mengorganisir, sebagai seorang penyintas, saya pun siap diorganisir,” bebernya.

Menanggapi keluhan sulitnya mendapatkan plasma konvalesen penyintas, Ning menyebut hal itu disebabkan tingginya permintaan. PMI Solo tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Solo, tapi juga daerah sekitar.

Baca Juga: Ngumpul di Kawasan Wisata Sampai Dini Hari, 49 Remaja Digiring ke Polres Karanganyar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya