SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan Ketua Baznas Jateng, K.H. Ahmad Darodji, mengikuti peluncuran Gerakan Cinta Zakat secara daring di Puri Gedeh, Kota Semarang, Kamis (15/4/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan zakat yang dikumpulkan aparatur sipil negara atau ASN di lingkungan Pemprov Jateng selama 2020 mencapai Rp55 miliar. Klaim itu disampaikan Gubernur Ganjar saat menghadiri acara peluncuran Gerakan Cinta Zakat oleh Presiden Joko Widodo secara daring di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Kamis (15/4/2021).

Menurut Ganjar, Gerakan Cinta Zakat tersebut sangat bermanfaat untuk upaya pengentasan kemisikinan. “Sebenarnya [Gerakan Cinta Zakat] program yang sangat luar biasa. Hanya banyak masyarakat kita belum ngeh [tahu], belum paham. Maka perlu kita angkat,” ujar Ganjar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ganjar mengatakan jika di Jateng pihaknya sudah sejak lama mengajak para ASN untuk berzakat melalui Badan Amal Zakat Nasional [Baznas]. Meski sempat muncul pro kontra, saat ini gerakan zakat di ASN Pemprov Jateng sudah tersistematisasi dengan pemotongan langsung pada pendapatan.

Baca Juga: Turn Back Hoax: Vaksin Covid-19 Dibuat Sebelum Pandemi?

"Dengan cara itu ternyata ini jadi spirit bersama untuk mencintai gerakan cinta zakat ini, sehingga ini sudah berjalan beberapa tahun. Alhamdulillah bisa kita laksanakan dan satu lagi, yang masyarakat banyak belum tahu, bahkan ASN, bahkan Pemerintah Daerah mungkin seperti kami, [ternyata] manfaatnya banyak," tegas Ganjar.

Pengentasan Kemiskinan

Manfaat yang dimaksudnya, kata Ganjar, antara lain adalah cara eksekusi yang cepat dari baznas membuat penyelesaian persoalan bisa lebih cepat. Sehingga, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar memaksimalkan fungsi-fungsi baznas pada pengentasan kemiskinan.

"Itu ternyata manfaatnya hebat. Orang sakit di rumah sakit engga bisa bayar, capet diselesaikan. Anak enggak bisa bayar sekolah, cepat diselesaikan. Mungkin mereka belum tercatat di Dinsos bantuan cepat, bahkan sudah ada yang produktif, ada yang sertifikasi, pelatihan UMKM itu cepat banget. Jadi artinya kita bisa membuat banyak hal dari zakat ini," tegasnya.

Baca Juga: Begini Cara Download Video Youtube Tanpa Aplikasi...

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji, menambahkan penerimaan zakat dari ASN Pemprov pada tahun 2020 lalu mencapai Rp55 miliar. Nilai tersebut, belum termasuk dari Baznas di 35 kabupaten/kota di Jateng yang nilainya mencapai Rp400 miliar.

Darodji menjelaskan, dari nilai yang ada 60% di antaranya digunakan untuk pengentasan kemiskinan. Baik digunakan untuk bantuan maupun program pelatihan.

"Insyaallah tujuan kita memang kita utamakan pengentasan kemiskinan. Jadi kita zakat ini mengubah mustahik penerima, menjadi muzaki pemberi. Itu tujuan utama kita," tandasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya