SOLOPOS.COM - SIAP BERJUANG -- Seorang atlet mencium bendera Merah Putih saat upacara pengukuhan kontingen Indonesia yang akan mengikuti ASEAN Para Games di Solo, Sabtu (10/12/2011) malam kemarin. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solopos.com, SOLO –Kontingen Indonesia, yang berkekuatan 19 atlet difabel hanya, berani memasang target minimal saat tampil pada Asian Youth Para Games 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu-Rabu (26-20/10/2013). Tim Merah Putih hanya berani mematok satu keping medali emas.

Selama di Negeri Jiran itu, Merah Putih akan mengikuti enam cabang olahraga (cabor), yakni renang, atletik, bulu tangkis, tenis meja, catur dan angkat berat.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Pelepasan kontingen Merah Putih dilakukan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Joko Pekik di Gedung Pusat Pengembangan dan Latihan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM) Colomadu, Rabu (23/10/2013) siang. Belasan atlet difabel yang dikirim ke Malaysia, terdiri atas empat atlet di cabor renang, empat atlet di atletik, tiga atlet di bulu tangkis, empat atlet tenis meja, dua atlet catur dan dua atlet angkat berat.

Selain itu, Indonesia mengirim enam pelatih dan enam ofisial. Bertindak sebagai ketua kontingen Indonesia, yakni Anggiat Sagala. Kegiatan kali ini diikuti 30 negara se-Asia. Usia atlet yang berhak mengikuti kegiatan ini berkisar 15 tahun-20 tahun.

“Pemusatan latihan untuk menghadapi Asian Youth Para Games 2013 ini hanya satu bulan. Makanya, kami hanya mematok target satu medali emas [diharapkan medali emas disumbangkan dari bulu tangkis]. Ini momentum kebangkitan olahraga Indonesia. Kami meminta kepada duta olahraga ini untuk menunjukkan permainan terbaik saat di Malaysia,” kata Joko Pekik, saat ditemui wartawan seusai acara pelepasan.

Presiden National Paralympic Committee (NPC), Senny Marbun, menjelaskan tim Merah Putih mulai berangkat ke Malaysia, Kamis (24/10). Dirinya berharap kepada belasan atlet difabel dapat memberikan prestasi terbaik bagi Indonesia.

“Berikan sesuatu yang fundamental bagi negeri ini. Saat inilah, para atlet difabel harus berbangga diri,” katanya.

Pelatih bulu tangkis kontingen Indonesua, Nur Rahman, mengatakan target cabor bulu tangkis di event kali ini, yakni meraih satu emas dan satu perak.

“Cabor bulu tangkis mengirim tiga atlet difabel, yakni Surya Nugroho asal Karanganyar, Odi Putra asal Malang dan Arya Sadewa asal Jogja. Di bulu tangkis ada satu atlet difabel yang mundur, yakni Winardi asal Riau. Dirinya terpaksa mundur karena harus bekerja di daerahnya. Maklum, Winardi merupakan tulang punggung bagi keluarganya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya