SOLOPOS.COM - Tim perenang Tiongkok merebut medali emas di kelas 4x100 m estafet putra. Medali perak diraih tim Jepang sementara Korea Selatan meraih Medali Perunggu. JIBI/Reiters/Tim Wimborne

Solopos.com, INCHEON — Harapan tim renang Indonesia untuk meraih medali pada Asian Games 2014 gagal total. Di nomor pemungkas, estafet 4×100 gaya ganti putra, I Gede Sudartawa dkk. hanya bisa finish di urutan kelima.

Tampil di kolam renang Munhak Park Tae-Hwan, Incheon Jumat (26/9/2014) tim yang diperkuat Siman, Dennis Tiwa, Glenn Victor, dan Triady Fauzi Siddiq cukup menjanjikan saat kualifikasi. Mereka membukukan waktu 3 menit 45,93 detik alias hanya tertinggal 5,93 detik dari Jepang yang berada di posisi pertama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati mampu meningkatkan kecepatan saat putaran final, dengan catatan waktu 3 menit 43,81 detik, Siman dkk. malah menyelesaikannya di urutan kelima. Medali pun melayang. Padahal, nomor estafet ini menjadi harapan terakhir mereka meraih medali.

“Tentu hasil keseluruhan Asian Games ini ?tidak sesuai harapan kami sebagai pelatih karena dari awal kami menargetkan bisa mendapatkan medali. Namun, harus diakui China dan Jepang terlalu kuat di cabang renang,” kata Albert seperti dilansir detikSport, Sabtu (27/9/2014).

“Dari evaluasi tim pelatih banyak sekali kelemahan-kelemahan dari para atlet. Terutama soal lower body strength dan kekuatan kaki yang jauh sekali dibandingkan lawan-lawan dari China dan Jepang,” beber mantan perenang nasional itu.

Albert menyoroti persiapan yang amburadul sebagai penyebab kegagalan tim renang. Utamanya, tak adanya ujicoba di turnamen internasional.

“?Umumnya negara lain sudah berlatih di Amerika, Eropa, dan Australia, sedangkan tim kami hanya berlatih di Indonesia. Padahal untuk meningkatkan catatan waktu sangat penting adanya pesaing yang sepadan untuk berlatih,” ucap dia.

“Saya contohkan, ketika di SEA Games 2011 Joseph Scooling (perenang Singapura) kalah dari Glenn Victor. Coba sekarang lihat dia sudah maju pesat dengan latihan di Florida, Amerika Serikat. Sampai-sampai rekor Asian Games berhasil ia pecahkan,” jelas pria asal Surabaya itu.

Albert pun harus puas dengan perbaikan catatan waktu anak asuhnya di level yang lebih rendah. Siman berhasil mencatat rekor nasional baru di nomor 50 meter gaya punggung? pada kualifikasi. Saat tampil di SEA Swimming Championships kedua di Singapura, Juni, Siman mencatatkan waktu 25,52 detik, sedangkan di Asian Games dapat 25,40 detik.

“Mereka sudah berusaha? maksimal, perbaikan waktu, dan rekor nasional juga ada yang terpecahkan. Meski pada akhirnya kami belum juga mampu meraih medali, dan artinya level tim renang Indonesia memang berada satu tingkat di bawah negara-negara lain di kawasan Asia,” lanjut dia.

Ia pun berharap ada dukungan maksimal dari PB PRSI, KONI, dan KOI jika memang para perenang dimintai target medali. “Karena tanpa dukungan yang lebih maksimal kami tidak akan pernah mendapat hasil yang maksimal. Ke depan diharapkan ujicoba bisa diperbanyak, ?serta diadakannya training camp. Ini akan sangat membantu atlet-atlet kami dari sektor champion environment dan mental strength,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya