SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Konsisten memberi ASI eksklusif atau susu formula? Pertanyaan ini selalu muncul di kalangan ibu muda yang kebetulan bekerja.

Tak sedikit mereka yang awalnya idealis hanya akan memberikan ASI eksklusif akhirnya harus menyerah dengan kondisi, dan memberi susu formula untuk buah hatinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para ibu yang kebetulan menjadi ibu rumah tangga jauh lebih beruntung karena kondisi lebih mendukung untuk tetap memberikan ASI eksklusif.

“Saya memilih memberikan ASI eksklusif,” ujar Astri Hanafi Rais, 30, saat ditemui Harian Jogja di rumahnya pertengahan Oktober lalu.

Perempuan yang sehari-hari menjalankan bisnis online ini menuturkan, kedua anak laki-lakinya menerima ASI eksklusif hingga usia dua tahun.

Alasannya, lanak-anaknya tidak menyukai susu formula. Astri berkisah, beberapa kali dia pernah mencoba memberikan susu formula. Sayang kedua anaknya menolak dan memilih ASI.

“Ya, akhirnya saya hanya memberikan ASI,” tukas lulusan Kedokteran Gigi UGM ini.

Astri mensyukuri kondisi tersebut, karena dengan ASI daya tahan tubuh kedua buah hatinya lebih kuat.

Linda Gunadi, 31, mengatakan, sejak usia buah hatinya menginjak empat bulan, ia sudah tidak menyusui lagi dan mengganti dengan susu formula.

“Kebetulan, saya sudah harus kembali bekerja karena cuti saya sudah habis dan jika harus rutin memberi ASI tentu akan merepotkan,” paparnya.

Perempuan yang bekerja di sebuah instansi pemerintah di Kota Jogja ini, tidak memungkiri manfaat ASI, tetapi dirinya juga tidak dapat berbuat banyak karena kondisi pekerjaan.

Beberapa teman, sambungnya, menyarankan dia untuk menyimpan ASI sebelum bekerja dan sekali dua kali saran itu dilakukannya.

“Tapi lama kelamaan saya juga tidak telaten dan kembali ke susu formula,” jelas dia.

Sebagai penebus rasa bersalahnya, ibu dari dua anak ini selalu memberi susu formula yang memiliki harga di atas rata-rata. Ia menilai, susu formula yang baik dan sarat gizi adalah yang harganya mahal.

Di tempat terpisah, Lusiana Dewanti, 28, menyebutkan dirinya memberi susu formula kepada anaknya karena ASI terlalu encer dan dari pemeriksaan dokter tidak terlalu bagus untuk bayinya.

“Sebenarnya saya ingin memberi ASI ekslusif, tapi bagaimana lagi kondisi tubuh yang tidak memungkinkan,” tuturnya.

Meski demikian, ibu rumah tangga ini tetap memperhatikan susu formula yang diberikan kepada bayinya. Mulai dari merek dan juga waktu pemberian. Ia memberikan susu kepada bayinya sesuai dengan waktu yang dibiasakan olehnya. Hal ini sesuai dengan saran seorang ahli gizi yang menerangkan pemberian susu formula tepat waktu dapat membantu penyerapan gizi secara optimal.(Wartawan Harian Jogja/Switzy Sabandar)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya