Jakarta–Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memproyeksikan total aset perusahaan pembiayaan hingga akhir tahun 2010 akan mencapai lebih dari Rp 200 triliun. Selain itu, sampai dengan 5 tahun ke depan diharapkan total aset perusahaan pembiayaan akan mencapai Rp 400 triliun.
Demikian disampaikan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Wiwiek Kurnia di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (22/6).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Hingga akhir tahun total aset perusahaan pembiayaan akan mencapai Rp 200 triliun dan pada 5 tahun ke depan dengan pertumbuhan 20% per tahunnya bisa mencapai Rp 400 triliun,” ujar Wiwiek.
Wiwiek menjelaskan, motor dan mobil atau industri otomotif masih menjadi fokus perusahaan pembiayaan.
“Produksi motor saat ini mencapai 7 juta unit di mana sampai 2014 bisa mencapai 10 juta. Dan mobil sekarang ini 600.000 unit, Itu akan menjadi fokus perusahaan pembiayaan,” katanya.
Beberapa kalangan memprediksikan pembiayaan motor akan mencapai titik jenuhnya jika telah mencapai 12 juta motor. Sedangkan untuk mobil baru akan mencapai titik jenuh pada angka 1 juta mobil.
Namun menurut Wiwiek, pertumbuhan pembiayaan tersebut ditopang oleh semakin membaiknya kondisi perekonomian saat ini. Jumlah pembiayaan baru akan terhambat jika ada inovasi dari transportasi publik yang telah dianggap layak digunakan.
“Kalau publik transportasi diperbaiki, pasar pembiayaan motor dan mobil akan jatuh. Tetapi kalau di daerah-daerah motor masih jadi market yang bagus,” ucapnya.
Saat ini jumlah perusahaan pembiyaan mencapai 193 perusahaan dengan total pembiayaan sampai dengan awal bulan April 2010 mencapai Rp 157,08. Untuk rasio kredit macet mencapai 1,89% atau mencapai Rp 2,8 triliun per awal April 2010.
dtc/isw