SOLOPOS.COM - Pekerja sedang membongkar wahana permainan di objek wisata WGM Wonogiri, Kamis (4/8/2022). Zona I sisi tengah objek wisata WGM akan direvitalisasi, Oktober 2022. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Proyek revitaliasi kawasan wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri diawali di zona I di sisi tengah dari objek wisata tersebut. Nilai aset sarana dan prasarana, seperti gedung, bangunan, dan jalan di zona itu senilai Rp1,01 miliar.

Kepala Dinas Kepemudaan Olaharaga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, Haryanto, mengaku belum mengetahui secara detail batas atau lokasi yang akan direvitalisasi. Disporapar sudah menginventarisasi sekaligus menghitung aset sarana dan prasarana di zona I WGM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami belum tahu batas area yang akan direvitaliasi. Tapi kami sudah tahu gambaran kasarnya. Kami sudah bisa inventarisasi asetnya. Nanti, barang bekas [dari aset] yang telah dirobohkan dan masih bisa dimanfaatkan kemungkinan besar akan dilelang,” kata Haryanto saat ditemui Solopos.com di aula Disporapar Wonogiri, Kamis (4/8/2022).

Penilaian aset di WGM tak berdasar nilai perolehan, melainkan nilai buku. Masing-masing aset sudah mengalami penyusutuan nilai.

“Misalnya, Kantor Pengelola UPTD Pengelola Obyek Wisata WGM memiliki nilai perolehan senilai Rp99 juta pada 2003. Nilai penyusutan senilai Rp3,96 juta/tahun. Maka nilai buku saat ini Rp23,7 juta,” katanya.

Baca Juga: Petani Ikan di WGM Tak Boleh Tambah Petakan Keramba, Ini Alasannya

Pengelola Sarana-Prasarana Disporapar Wonogiri, Andriana Dwi Hastuti, menjelaskan setiap jenis aset memiliki nilai penyusutan berbeda-beda, bergantung dengan masa atau umur manfaatnya. Gedung dan bangunan memiliki umur manfaat selama 25 tahun. Berikutnya, jalan, jaringan, irigasi, dan talut selama 10 tahun. Sedangkan pagar selama lima tahun.

“Aset yang terdapat di zona I masuk di kategori kartu inventarisasi barang [KIB] C, yaitu gedung dan bangunan. Lalu KIB D, terdiri atas aset jalan, jaringan, dan irigasi. Masing-masing aset memiliki nilai buku yang berbeda,” kata perempuan yang kerap disapa Nana.

Jumlah aset yang terkena revitalisasi di zona I mencapai 64 aset. Rinciannya, 21 aset gedung dan bangunan. Berikutnya, 43 aset berupa jalan, jaringan, dan irigasi. Beberapa aset seperti jalan dan talut sudah tidak memiliki nilai buku alias Rp0. Total nilai aset yang dihitung dari nilai buku saat ini senilai Rp1,01 miliar.

Kepala UPTD Objek wisata WGM Wonogiri, Pardiyanto, mengaku belum mengetahui jadwal perobohan sarana-prasarana yang terkena revitalisasi. Dia  masih menunggu tim teknis lapangan untuk mengetahui lokasi mana saja yang akan direvitalisasi.

Baca Juga: Masuki Tahap Lelang, Pemkab Belum Tahu Lokasi Revitalisasi WGM Wonogiri

“Kami hanya tahu gambaran awalnya. Kalau detail batas utara-selatan dan timur-barat sampai mana, kami belum tahu. Kami masih menunggu proses lelang proyek selesai,” ujar Pardiyanto saat berbincang dengan Solopos.com di Kantor UPTD objek wisata WGM Wonogiri, Kamis.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, proses lelang akan selesai akhir Agustus 2022. Sementara anggaran perobohan bangunan untuk revitalisasi senilai Rp220 juta.

Kepala Bappeda Litbang Wonogiri, Heru Utomo, menyampaikan perobohan bangunan di zona I objek wisata WGM direncanakan, September 2022. Jika sesuai jadwal, proses pengerjaan pembangunan dimulai, Oktober 2022.

“Mestinya September itu sudah mulai proses penghapusan aset bangunan di Zona I yang akan direvitalisasi,” ungkap Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya