SOLOPOS.COM - Kompetisi QNB League 2015 resmi dihentikan musim ini (LIgaindonesia.co.id)

ASEAN Super League atau kompetisi sepak bola Asia Tenggara akan digelar tahun depan. Namun, Indonesia belum pasti ikut serta.

Solopos.com, JAKARTA — CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, belum berani bicara panjang lebar soal kemungkinan Indonesia bisa mengikuti Kejuaraan sepak bola Asia Tenggara, ASEAN Super League (ASL). Sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) membuat Indonesia tidak bisa berinteraksi dengan pihak luar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) akan menggelar ASEAN Super League Agustus 2016. Turnamen tersebut rencananya diikuti klub-klub negara di kawasan Asia Tenggara. ASL bakal diikuti klub 12 negara Asia Tenggara yang menjadi anggota AFF, termasuk Indonesia yang mendapat jatah dua klub.

Ekspedisi Mudik 2024

Soal Indonesia bakal mengirimkan wakil dalam ASEAN Super League, Joko mengungkapkan masih dalam posisi sulit karena sanksi FIFA. Dia berharap, diskusi lebih jauh soal penyelenggaraan ASL bisa digelar. “Seperti regulasi kompetisi, termasuk aspek teknis dan komersial,” kata Joko Driyono, seperti dilansir Liputan6.com dari The Straits Times, Selasa (28/7/2015)

Bahkan, menurut pria asal Ngawi tersebut. Apabila sanksi FIFA tidak dicabut sampai akhir tahun ini. Hampir mustahil Indonesia ambil bagian dalam ASEAN Super League. Mantan manajer Pelita Krakatau Steel itu telah menyampaikan kepada PSSI tentang mengirimkan tim untuk mengikuti ASL 2016.

Sejauh ini, Joko belum memastikan klub yang bakal menjadi wakil di ASEAN Super League. Ide ASL telah ada sejak 2013 lalu. FIFA tampaknya belum memberikan restu. Setelah menunggu hampir satu tahun, FIFA memberikan lampu hijau pada sub-konfederasi AFC itu menggelar turnamen ASL.

Dua tahun lalu Joko Driyono mengungkapkan, penyelenggaraan ASEAN Super League perlu pengkajian lebih dalam. Jangan sampai kompetisi domestik negara-negara peserta kalah pamor dengan ASL. Selain itu, menurut Joko, penentuan calon peserta kompetisi sejatinya menjadi perhatian utama.

Dilansir Espn, Selasa, sama halnya dengan Joko Dryiyono, pelatih klub sepak bola Singapura, Geylang United, Jorg Steinebrunner, khawatir dengan rencana digelarnya ASEAN Super League 2016, yang dijadwalkan mulai Agustus tahun depan.

Dengan adanya ASEAN Super League, klub-klub Liga Singapura tidak akan berkonsentrasi di liga domestik dan lebih tertarik dengan kompetisi sepak bola tingkat Asia Tenggara itu. Hal itu akan membuat Liga Singapura 2015 yang diikuti sepuluh klub akan kehilangan pamor dan mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya