Asdos untuk Menimba Pengalaman

Henricus Hans SP (SOLOPOS/Nadhiroh)

Henricus Hans Setyawan Prabowo (SP) sebenarnya sudah mendapatkan tawaran menjadi asisten dosen (asdos) sejak masih kuliah S1 di Program Studi (Prodi) Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, waktu itu, lelaki yang biasa disapa Hans itu tidak langsung mengiyakan tawaran itu. Pria kelahiraan Solo, 27 Mei 1988 itu mempertimbangkan kuliahnya.

“Tawaran itu tidak saya ambil sebab ingin cepat menyelesaikan skripsi. Takutnya kalau sambil mengajar enggak cepat kelar,” kata Hans saat ditemui Solopos.com di Wisma Mahasiswa Surakarta di Jl Ketelan 13-15, Banjarsari, Solo, Jumat (23/11/2012).

Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan suami-istri Himawan Samodra dan Sri Handayani itu baru menerima tawaran menjadi asdos ketika sedang menjalani kuliah S2 di Prodi Ilmu Komunikasi Pascasarjana UNS. Hans melihat banyak waktu yang longgar sehingga kemudian diputuskannya menerima ajakan mengajar itu.

Hans saat ini menjadi asdos mengajar mata kuliah Video di FISIP UNS. Selain itu dia dipercaya menjadi dosen Program D3 FISIP UNS mata kuliah Fotografi dan Audio Visual.

“Saya memang punya keinginan menjadi dosen. Bukan uang yang utama saya cari saat menjadi asisten dosen. Saya cari pengalaman. Asdos itu start awal untuk mewujudkan cita-cita menjadi dosen,” paparnya.

Hans tidak serta merta dipercaya mengajar. Ada beberapa pengalamannya yang bisa menjadi pertimbangan. Pertama, pernah kuliah kerja komunikasi atau magang di Production House (PH) Reksatama (RT) Film di Kemang, Jakarta.

Kedua, bergabung di Falcon Interactive selama satu tahun. Ketiga bersama tim meraih penghargaan Promising Award di Komisariat Jenderal Indonesia di Amerika Serikat lewat film The Real Indonesia Hero dalam rangka HUT RI pada tahun 2008. Sampai sekarang, Hans juga sering memproduksi company profile dari instansi-instansi.