SOLOPOS.COM - Ilustrasi larangan merokok. (Freepik.com)

Solopos.com, BANDUNG — Asap rokok bisa bertahan hingga tiga jam dengan menempel di benda-benda di ruangan.

Asap rokok yang menempel berbahaya jika terhirup pada anak.

Promosi Lewat BRInita, Kampung Hijau Kemuning Tangerang Sulap Lahan Jadi Produktif

“Jadi kalau ada orang tua merokok maka asapnya nempel di baju, di rambut di ruangan. Itu bertahan selama dua sampai tiga jam. Dan jika dalam kurun waktu itu orang tuanya menggendong anak maka bisa terhirup oleh anaknya,” kata Dokter Spesialis Anak, dr Agustina Sp.A M.Kes dalam Seminar Pengaruh Asap Rokok Terhadap Tumbuh Kembang Anak di Kota Bandung, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Senin (5/12/2022).

Dia menyarankan kepada orang tua perokok dan memiliki anak untuk merokok di luar rumah atau jangan di dekat anaknya.

Baca Juga: Deklarasi Kampung Tanpa Rokok, Anak Joho Solo: Jangan Merokok Lagi Ya, Ayah!

“Kalau mau merokok dan d rumah ada anak kecil, maka merokok lah di luar jangan di dalam ruangan. Bahkan kalau bisa merokok lah di lapangan atau kebun,” kata dia.

Sekembalinya ke rumah usai merokok, dr Agustina menyarankan untuk mengganti baju yang dipakai saat merokok dan mandi.

“Jadi hampir mirip dengan antisipasi Covid-19. Beres merokok, ganti baju dan mandi karena asapnya nempel di rambut, di tubuh juga. Itu menempel hingga dua jam di kita jika tidak mandi sehabis merokok,” kata dia.

Hambat Perkembangan

Dokter ahli kandungan, Ryandra Prakasa Tryastama, dalam kesempatan yang sama menyampaikan asap rokok yang dihirup atau terhirup oleh seorang ibu hamil secara terus menerus dapat mengganggu tumbuh kembang janin yang ada di dalam kandungan.

Saat lahir, bayi yang ibunya menghirup asap rokok mengalami kesulitan pertumbuhan.

“Asap rokok itu mengandung karbon monoksida dan nikotin, itu bisa berakibat buruk untuk kehamilan. Karbon monoksida itu dapat menghambat aliran darah dari ibu ke janinnya. Jadi akan menghambat pertumbuhan pada janin,” katanya.

Baca Juga: Awas! Ngerokok Sembarangan di Malioboro Jogja Bakal Didenda Rp7,5 Juta

Dia mengatakan semakin banyak asap rokok yang dihisap atau terisap oleh ibu hamil selama masa kehamilan juga bisa membuat berat badan bayi saat lahir menjadi rendah.

Selain itu, rokok juga bisa meningkatkan risiko komplikasi dalam kehamilan seorang ibu.

Mengurangi jumlah rokok yang dihisap, bagi perempuan hamil perokok selama masa kehamilan, kata dr Ryandra, hal itu tidak akan mengeliminasi kemungkinan terjadinya komplikasi pada ibu hamil.

Baca Juga: Tembakau Bebas Asap Ubah Cara Konvensional Nikmati Sebatang Rokok

“Hal terbaik adalah berhenti merokok sebelum hamil, kalau saat hamil terbiasa merokok, sebisa mungkin berhenti lah merokok dari awal masa kehamilan,” kata dia.

“Dan jika bayi lahir sebelum waktunya atau prematur, maka berat badannya menjadi rendah dan ada kemungkinan terjadinya gangguan otak pada bayinya,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya