SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI</strong> &mdash; Prasasti Nglaroh, Watu Gilang, yang berada di Dusun Nglaroh, Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, merupakan <a title="ASAL USUL : Asale Tlebengan dan Karangdowo Sragen dari Pelarian Mbah Gending" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180225/491/897580/asal-usul-asale-tlebengan-dan-karangdowo-sragen-dari-pelarian-mbah-gending">tempat bersejarah</a> bagi warga Kabupaten Wonogiri. Tempat ini merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Wonogiri.</p><p>Menurut Mulyadi, 72, mantan Kepala Desa Pule, saat ditemui <em>solopos.com</em> di kediamannya di Dusun Krompokan, Desa Pule, Jumat (22/6/2018), mengatakan Watu Gilang dulunya merupakan tempat mengatur strategi Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said Mangkunegara I.</p><p>Watu Gilang merupakan sebuah batu dengan lubang-lubang kecil yang digunakan sebagai patokan untuk mengatur strategi perang melawan Belanda.</p><p>Mulanya, Raden Mas Said bersama pamannya Ki Wiradiwangsa dan Raden Sutawijaya melakukan perjalanan untuk keluar dari kraton dan mencari wilayah baru akibat konflik dengan sang raja. Raden Mas Said <a title="ASAL USUL : Asale Sukorame Boyolali dari Doa yang Dipanjatkan Beramai-Ramai" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180116/492/885447/asal-usul-asale-sukorame-boyolali-dari-doa-yang-dipanjatkan-beramai-ramai">bersama pengikutnya</a> tiba di suatu daerah untuk menghimpun kekuatan dan mendirikan pemerintahan baru.</p><p>Tempat perundingan ini terjadi di Dusun Nglaroh pada Rabu Kliwon, 3 Rabiul Awal tahun 1666 Jimakir, Windu Sengara, Candra Sengkala Rasa Retu Ngoyak Jagad atau pada tanggal 19 Mei 1741 yang kini diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Wonogiri.</p><p>Di tempat ini Raden Mas Said bersama pengikutnya serta dukungan masyarakat Nglaroh menggunakan Watu Gilang untuk mengatur strategi perang untuk menentukan hari secara hitungan jawa yakni Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi. Raden Mas Said membentuk <em>Punggowo Baku Kawandoso Joyo</em> bersama<a title="Kecelakaan Wonogiri: Hindari Kendaraan Misterius, Truk Pasir Terguling di Purwantoro" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180701/495/925326/kecelakaan-wonogiri-hindari-kendaraan-misterius-truk-pasir-terguling-di-purwantoro"> pengikut setianya</a> di tempat ini.</p><p>Dalam perjuangannya Raden Mas Said berikrar yakni <em>Pamoring Kawula Gusti</em> sebagai pengikat batin pemimpin dengan rakyatnya yakni <em>Ti Ji Ti Beh</em>, <em>Mati Siji Mati Kabeh</em> dan <em>Mukti Siji Mukti Kabeh</em>. Raden Mas Said juga mencetuskan <em>Tri Darma yakni Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Hangrukebi</em>.</p><p>&ldquo;Dulunya saat saya menjabat sebagai Kepala Desa sekitar tahun 1986, Watu Gilang setengah tubuhnya terpendam dan sering untuk bermain anak-anak, karena memiliki nilai sejarah maka Pemerintah Kabupaten Wonogiri kala itu dipimpin oleh Bupati Oemarsono memindahkan Watu Gilang tersebut,&rdquo; ujarnya.</p><p>Ia menambahkan proses pemindahan Watu Gilang bukan hal yang mudah. Berulang kali pemindahan dilakukan beberapa orang tapi tidak kuat untuk memindahkan.&nbsp;</p><p>"Akhirnya dengan izin Allah, Watu Gilang dapat dipindahkan," kata dia. Hingga sekarang ini telah empat kali dilakukan perluasan lahan Prasasti Nglaroh, Watu Gilang.</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya