SOLOPOS.COM - ilustrasi tengkleng (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO — Warung tengkleng yang diduga ngepruk pedagang di Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, sedang menjadi perbincangan. Jika biasanya seporsi tengkleng khas Solo dijual mulai harga Rp15.000 hingga Rp50.000, warung itu mematok harga lebih mahal.

Berdasarkan keterangan si empunya warung, Bu Harsi, dia mematok harga Rp100.000 hingga Rp180.00 untuk dua porsi nasi dan tengkleng komplet beserta minuman. Harga ini dipatok karena pembeli meminta berbagai isian tambahan untuk seporsi tengkleng yang dipesan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berbicara soal tengkleng, tahukah Anda bagaimana sejarah kuliner khas Solo yang satu ini?

Baca juga: Banyak yang Bilang Mirip, Apa Sih Beda Tongseng dan Tengkleng?

Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumberm, tengkleng merupakan makanan yang menjadi bukti kreativitas wong cilik di Solo pada masa penjajahan Jepang. Makanan ini dibuat berdasarkan kreasi warga zaman dulu yang harus bertahan hidup di tengah sulitnya kehidupan.

Kala itu tulang serta jeroan kambing merupakan limbah yang tidak dikonsumsi oleh kaum penjajah dan bangsawan. Berbekal limbah itulah masyarakat Solo kala itu mengolah sajian untuk mengisi perut.

Tulang dan jeroan kambing itu kemudian dimasak dengan aneka rempah seperti jahe, kunyit, serai, daun keruk, lengkuas, daun salam, bawang putih, bawang merah, kemiri, pala, serta cengkeh. Aneka rempah itu dipakai untuk menghilangkan bau khas kambing yang prengus dan menjadikan masakan terasa segar dan lezat.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Khas Pemalang

Makanan itu kemudian disajikan di piring gembreng dari seng atau besi yang menimbulkan suara bising, kleng-kleng, karena bahan utama yang dimasak adalah tulang. Inilah yang menjadi cikal bakal nama tengkleng khas Solo.

Cara menyantap tengkleng pun cukup unik. Bahan dasarnya yang berupa tulang membuat sang penikmat harus mbrakoti alias menggigit bagian daging tipis yang menempel di tulang sampai bersih. Sensasi makan tulang kambing ini akan semakin nikmat jika Anda mengisap bagian tulang yang memiliki sumsum.

Baca juga: Gudeg Manggar, Kuliner Khas Racikan Putri Kerajaan Mataram Islam

Lantas kenapa harga tengkleng mahal? Sebagai informasi, cara pembuatan makanan yang satu ini memerlukan proses yang panjang.

Tulang kambing diekstrak dengan cara direbus sampai kaldunya keluar dan terasa gurih. Kuah tengkleng ini biasanya dicampur dengan santan encer yang membuat rasanya semakin gurih dan nikmat disantap selagi hangat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya