SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di depan Kantor Bupati Wonogiri, Jumat (19/8/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia).

Solopos.com, WONOGIRI — Sudah banyak orang tahu cikal bakal berdirinya Kabupaten Wonogiri berkaitan erat dengan Pangeran Sambernyawa atau Mangkunegara I. Tetapi penamaan Wonogiri itu sendiri belum banyak dibahas orang, khususnya warga Wonogiri.

Budayawan sekaligus penulis cerita rakyat Wonogiri, Parpal Poerwanto, kepada Solopos.com, Jumat (19/8/2022), menceritakan asal mula nama Wonogiri berkaitan erat dengan salah satu Walisongo, yaitu Sunan Giri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada suatu waktu, Walisongo bermusyawarah membahas pembangunan masjid. Pada musyawarah itu, setiap Walisongo, tak terkecuali Sunan Giri, mendapatkan tugas mencari kayu jati untuk digunakan sebagai penyangga masjid.

Kemudian, Sunan Giri segera melaksanakan tugas itu dengan mencarinya di wilayah Selatan Jawa. Perjalanan Sunan Giri tak begitu mudah. Ia harus berjalan berhari-hari di hutan.

“Sudah berhari-hari Sunan Giri masuk keluar hutan dari Demak. Tetapi tidak kunjung menemukan Pohon Jati yang dia inginkan. Hingga suatu waktu, dia sampai di daerah yang berbukit-bukit dan berhutan lebat,” kata Parpal.

Baca Juga: Kisah Candi Pesing Jatisrono Wonogiri yang Mulai Bersih sejak 2011

Di hutan tersebut, Sunan Giri mendapatkan masalah. Dia selalu dibuntuti seseorang dari belakang. Tetapi hal itu tidak membuat Sunan Giri gentar dan menganggapnya sebagai angin lalu.

Bahkan, Sunan Giri kerap menggodanya dengan berpura-pura bersembunyi dan berlari. Orang itu pun segera berlari dan mencari Sunan Giri. Ketika Sunan Giri berusaha menatap wajahnya, orang tersebut justru balik menghindar.

Sunan Giri resah dan terganggu dengan kelakuan aneh orang asing tersebut. Dia kemudian menancapkan tongkat ke tanah dilanjutkan duduk bersila di bukit kecil di atas Bengawan Solo sembari memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tidak lagi diganggu orang tersebut.

Allah SWT mengabulkan doanya. Orang tersebut telah ditipu oleh Sunan Giri karena menyangka bahwa Sunan Giri masih duduk bersila di tempat tersebut. Padahal Sunan Giri sudah berjalan jauh.

Baca Juga: 120 Guru Bahasa Jawa Diajak Menulis Cerita Rakyat Wonogiri karena Ini

“Di sepanjang perjalanan, Sunan Giri heran karena di daerah itu sejauh mata memandang hanya hutan jati yang dia lihat [kondisi berbukit dan bergunung-gunung]. Hutan itu dilihatnya sangat luas. Pohon jati yang tertanam pun besar dan panjang. Dia sangat senang karena berada di tempat yang dia cari,” ujar dia.

Kendati begitu, Sunan Giri belum merasa tenang. Pasalnya, dia belum menemukan siapa pemilik pohon jati yang besar-besar itu.

Terlebih dia belum tahu apakah sang pemilik akan mengizinkan pohonnya ditebang. Sunan Giri memutuskan mencari pemiliknya. Tetapi tidak kunjung menemukannya hingga rasa lelah tiba.

“Di tengah rasa lelah itu, dia menemukan sebuah rumah kecil dan sederhana, tetapi bersih dan terawat. Segera dia mendatangi rumah itu dengan mengucapkan salam. Seorang laki-laki seusianya datang menghampiri. Laki-laki itu bertanya siapa dan apa keperluan Sunan Giri datang ke sana,” jelas Parpal.

Baca Juga: Sejarah Karnaval dalam Perayaan Acara Besar seperti di Wonogiri

Setelah Sunan Giri menjelaskan dirinya dan maksud kedatangannya, orang tersebut yang diketahui sebagai Kiai Donosari langsung bersimpuh mengaturkan sembah. Tetapi oleh Sunan Giri segera dicegah. 

Kiai Donosari kemudian memberikan izin kepada Sunan Giri memilih kayu jati sesuai dengan keinginan. Tak lama kemudian, Sunan Giri sudah memilih kayu jati berumur tua, besar, panjang, juga lurus.

Jati itu dinamai Jati Cempurung. Sunan Giri tak sanggup membawanya. Kayu jati itu kemudian dihanyutkan di Sungai Keduwang. Aliran sungai itu sampai di Bengawan Solo.

“Sebelum pergi, Sunan Giri berkata kepada Kiai Donosari bahwa daerah itu dia namakan Wonogiri. Sebab di sepanjang perjalanan, Sunan Giri tidak melihat apa-apa kecuali hutan-hutan dan gunung-gunung. Sunan Giri pun mengatakan bahwa daerah tersebut akan dihuni banyak orang. Hingga saat ini, nama Wonogiri masih tersemat di kota yang terletak di Jawa tengah bagian selatan ini,” terang dia.

Baca Juga: Unik! Penamaan Desa Songbledeg Wonogiri Ternyata dari Kisah Ini

Sementara itu, menurut buku Sejarah Terjadinya Pemerintahan Wonogiri, 1991, Riyanta, dkk, belum diketahui jelas kapan kali pertama nama Wonogiri dipakai. Namun, Wonogiri berasal dari kata Wono yang berarti hutan dan Giri yang artinya gunung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya