SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di jembatan Nambangan, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Selasa (26/10/2021). (Rudi Hartono/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Pengguna jalan dari arah Kabupaten Sukoharjo yang akan ke Kabupaten Wonogiri mayoritas melalui jalan utama yang dihubungkan jembatan.

Warga menyebut jembatan Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo dan Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri tersebut adalah jembatan baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum jembatan itu dibangun pengguna jalan yang ingin ke Kabupaten Wonogiri melewati jembatan kecil yang menghubungkan Dusun Ngepos, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri dan Dusun Nguter, Desa Nguer, Kecamatan Nguter. Saat ini warga menyebutnya jembatan lama.

Jembatan Nambangan itu baru saja selesai dibangun ulang dengan biaya lebih dari Rp12 miliar. Meski bangunannya baru, tetapi warga tetap menyebutnya jembatan lama. Kini jembatan itu menjadi penghubung jalan alternatif.

Baca Juga: Hasil Akhir Tes Seleksi Perangkat Desa Mojopuro Diprotes

Warga sekitar, Sukirman, saat ditemui Solopos.com, belum lama ini di rumahnya, mengatakan jembatan Nambangan memiliki nilai historis. Dari cerita orang terdahulu, awalnya jembatan itu dibagun pada zaman penjajahan Belanda.

Jembatan tersebut menjadi infrastruktur penting untuk mendukung mobilisasi kendaraan perang dan tentara. Tak heran dahulu di bawah jembatan banyak ditemukan bom, peluru, dan berbagai besi yang diduga bagian dari tank.

“Dulu ada besi besar yang mencuat ke permukaan. Bentuknya seperti batu. Banyak pemancing yang duduk di besi itu. Ternyata besi itu adalah bom berukuran besar sisa perang. Dulu TNI yang mengevakuasinya. Seingat saya waktu itu katanya bom masih aktif. Bomnya diangkat banyak orang karena sangat berat. Untungnya waktu sering diduduki pemancing enggak meledak,” kata Sukirman.

Dia melanjutkan, dahulu jembatan Nambangan berstruktur kayu yang ditopang satu beton besar di tengah sungai. Bagian dasar jembatan pernah rusak akibat tertimpa cabang pohon randu alas di dekat jembatan. Kerusakannya cukup parah. Setelah itu diperbaiki.

Baca Juga: SHG Wonogiri Berharap Pendidikan bagi Difabel Anak Diperhatikan

Seiring ramainya arus lalu lintas, jembatan dibangun ulang. Namun, lebar jembatan hanya cukup dilalui satu mobil. Jika ada mobil dari kedua arah, salah satunya harus ada yang mengalah. Namun, tak sedikit pengemudi mobil yang tak mau mengalah. Alhasil, kedua mobil terhenti di tengah.

“Lalu beberapa tahun kemudian jembatan dibangun lagi, September 2020. Proyek baru rampung September 2021,” imbuh Sukirman.

Kini jembatan Nambangan sudah dapat dilalui mobil dari kedua arah. Tepi jalan sisi Kabupaten Wonogiri diberi trotoar.

Sebelumnya area dekat jembatan tidak diberi penerangan. Pada malam hari area sekitar jembatan gelap. Beberapa lama kemudian Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri memasang tiga unit penerangan jalan umum (PJU).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya