SOLOPOS.COM - Suasana Dusun Ngepos, Desa Nambangan, Selogiri, Wonogiri, Jumat (10/4/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI -- Dusun Ngepos dalam Asale tema kali ini terletak di Desa Nambangan, Selogiri, Wonogiri. Wilayah itu tepatnya di selatan jembatan lama Nambangan yang menghubungkan Nambangan dengan Nguter, Sukoharjo.

Kata ngepos dapat diartikan datang ke pos atau makna lain yang berhubungan dengan pos. Benar saja, penamaan dusun tersebut memang berkaitan dengan pos.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga Ngepos, Sukir, 65, saat ditemui Solopos.com di rumahnya RT 001/RW 002, Jumat (10/4/2020), menyampaikan berdasar cerita generasi sebelumnya, di Ngepos terdapat pos pada masa penjajahan Belanda.

Pasien Corona Grobogan Sempat Jagong ke Gabugan Sragen, Ini Kondisi Warga

Pos yang kemudian menjadi asale nama Dusun Ngepos, Selogiri, Wonogiri, itu digunakan untuk menunggu antrean pasukan Belanda yang akan menyeberangi Sungai Bengawan Solo.

Jembatan penyeberangan itu sering dilewati armada tempur Belanda, seperti tank. Jembatan yang menjadi jalur utama penghubung wilayah utara (sekarang Sukoharjo) dan selatan (Wonogiri) itu tak terlalu lebar.

Akibatnya pasukan harus mangantre di pos jika ingin melintas. Sebelum ada jembatan berstruktur kayu, pasukan Belanda menyeberang menggunakan perahu yang ditarik tali tambang. Pos itu pun sudah ada untuk tempat mengantre.

Round-Up Corona Soloraya: 17 Pasien Positif, Paling Banyak di Sukoharjo

“Dulu posnya di lokasi yang sekarang terbangun SDN 1 Nambangan. Jembatannya disebut jembatan lama karena sekarang ada dua jembatan,” kata Sukir.

Bom Besar

Jembatan yang sekarang jadi jalur utama Wonogiri-Sukoharjo itu jembatan baru. Jembatan lama sebelumnya berstruktur kayu lalu diganti struktur besi sekitar tujuh tahun lalu.

Keberadaan pos antrean pasukan Belanda yang menjadi asale Dusun Ngepos, Wonogiri, itu diperkuat dengan penemuan banyak amunisi dan bom yang tercecer di Sungai Bengawan Solo.

3 Provokator Penolakan Jenazah Perawat RSUP Kariadi Semarang Ditangkap

Warga saat masih mencari pasir di sungai tersebut sering menemukan amunisi dan bom. Bahkan, warga pernah menemukan bom berukuran sangat besar dan masih aktif.

Bom itu ditemukan dua atau tiga tahun lalu. Sebelum diketahui sebagai bom, benda itu kerap dijadikan pijakan warga.

“Waktu itu bom dievakuasi tentara. Yang mengangkatnya orang banyak karena sangat berat. Pimpinan tentara waktu itu kepada warga bilang, kalau bom meledak Nambangan dan sekitarnya bisa habis,” imbuh Sukir.

2 Kecamatan di Sragen Disapu Angin Puting Beliung, Rumah dan Kandang Ayam Rusak

Warga lainnya, Sito, mendapatkan informasi yang sama terkait sejarah penamaan Ngepos. Menurut dia, tak semua warga Ngepos mengetahui asale penamaan dusun di Selogiri, Wonogiri, itu.

Lelaki paruh baya itu mengetahui latar belakang penamaan dusun dari cerita orang tua dan kakeknya. Kisah perjuangan melawan Belanda di Ngepos saat itu sering diceritakan generasi tua dahulu kepada anak-anaknya.

“Sekarang Ngepos terdapat dua RT, RT 001/RW 002 dan RT 002/RW 002,” ucap Sito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya