SOLOPOS.COM - Ilustrasi sate ambal Kebumen. (Instagram)

Solopos.com, KEBUMEN — Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), rupanya tidak hanya terkenal sebagai daerah penghasil sarang burung walet. Kebumen rupanya juga dikenal sebagai daerah asal kuliner khas berupa sate Ambal.

Sate Ambal merupakan hidangan khas dari Kebumen, Jateng. Disebut sate Ambal karena hidangan ini berasal dari Desa Ambalresmi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada masa Kerajaan Mataram, daerah ini merupakan sebuah kabupaten. Akan tetapi karena administrasinya yang minim, daerah ini kemudian bergabung bersama dengan Kabupaten Kebumen.

Dilansir dari beberapa sumber, sate Ambal kali pertama diperkenalkan seorang warga Ambalresmi bernama Sabar Wiryo Taruno. Orang ini adalah yang pertama kali menawarkan sate Ambal.

Sebelumnya, kawasan itu sepi dan dikelilingi hutan, sehingga Sabar menjajakan sate miliknya dengan berkeliling menggunakan angkring pikulan. Hingga pada tahun 1987, anak keturunan Sabar Wiryo Taruno mulai meneruskan usaha warisan leluhur tersebut hingga sekarang ini.

Ambalresmi, letaknya tepat di jalur Daendles, desa yang menjadi cikal bakal kuliner khas Kebumen yang enak ini. Konon, dulunya merupakan desa yang terpencil dan tidak banyak orang melewatinya karena kondisi jalan yang buruk. Kebanyakan warga Desa Ambalresmi bermata pencaharian sebagai pedagang satai. Ada yang melakukan usaha secara turun temurun dan ada juga yang baru merintis.

Seiring berkembangnya zaman, ada berapa penjual memilih tetap mempertahankan konsep dagang dengan angkring pikul dan seringkali mereka mulai membenahi proses penjualan satai Ambel dengan konsep restoran karena membuat pelanggan merasa nyaman. Hal ini bukan masalah besar, tidak ada persaingan, semuanya berjalan beriringan untuk mendapatkan penghasilan dengan berjualan satai.

Yang istimewa dari sate Ambal adalah sambal tempe. Ada sekitar 12 bumbu rempah yang berbeda. Bumbu-bumbu digunakan untuk merendam daging selama 2 jam, setelah itu baru ditusuk-tusukan. Kemudian kuah pedas yang tersisa dari daging satai tersebut, digunakan untuk campuran sambal yang dihaluskan dengam tempe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya