SOLOPOS.COM - Bangunan Pesanggrahan Paku Buwono (PB) X di kawasan Objek Wisata Deles Indah, Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, berdampingan dengan pendapa yang belum lama ini dibangun warga bersama kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto diambil Rabu (3/6/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Asal usul ini terkait Pesanggrahan di Deles Indah Klaten.

Solopos.com, KLATEN – Pesanggrahan Paku Buwono (PB) X yang berada di kawasan Objek Wisata Deles Indah, Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, kondisinya memprihatinkan. 

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dulunya, bangunan yang tak terlalu luas tersebut menjadi tempat semedi atau bertapa PB X saat menjadi Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, 1893-1939.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun selama 10 tahun terakhir kondisi bangunan tersebut memprihatinkan. Sejumlah bagian bangunan rusak serta kawasan tak terawat. Namun, belakangan warga bersama kerabat Keraton Surakarta mulai membenahi kawasan itu. Salah satunya dengan membangun pendapa di samping pesanggrahan.

Ketua Pakasa Klaten, KRA Probonegoro, mengisahkan Gunung Merapi menjadi penjaga Keraton Surakarta di penjuru barat. Di sana diyakini ada empat penghuni di antaranya Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, Kyai Sapu Jagad, serta Kyai Sapu Rego.

Lantaran menjadi salah satu lokasi penting bagi Keraton Surakarta, pesanggrahan pun dibangun di lereng Gunung Merapi wilayah Desa Sidorejo. Lokasi itu dipilih lantaran tepat berada di jalur penghubung antara dua tempat yang dianggap sakral.

“Itu [pesanggrahan] menjadi penghubung antara Gunung Merapi dengan Pantai Selatan,” terang dia saat berbincang dengan , Jumat (5/6/2015) lalu.

Probonegoro mengatakan pada zamannya, PB X secara rutin mendatangi pesanggrahan itu. Bukan untuk berwisata atau berfoya-foya, PB X datang bertapa atau semedi di lokasi itu.

“Memohon agar diberikan kemakmuran serta keselamatan dari bencana. Terbukti saat terjadi gempa bumi [2006] atau saat Gunung Merapi meletus, daerah itu selamat, tidak terkena dampak apa-apa. Tentu saja keselamatan itu berkat bantuan dari Tuhan,” ungkapnya.

Guna menjaga ritual yang dilakukan oleh PB X tersebut, selama ini pakasa menggelar ritual di pesanggrahan setiap malam Selasa Kliwon. Sama halnya semedi yang dilakukan oleh PB X, ritual digelar guna memohon kemakmuran serta keselamatan dari berbagai bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya