Solopos.com, MAGELANG — Gunung Tidar yang berdiri di bagian tengah-tengah Kota Magelang, Jawa Tengah, disebut sebagai pakunya Tanah Jawa. Hal ini berkaitan dengan legenda asal-usul Pulau Jawa.
Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (15/3/2022), konon, dulu Pulau Jawa berbentuk seperti perahu yang selalu terombang-ambing oleh gelombang laut. Sewaktu-waktu gunung ini bisa terbawa arus laut dan berpindah tempat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Akhirnya, salah satu dewa dari kahyangan turun ke Bumi dan menancapkan paku ke daratan berbentuk perahu tersebut. Sejak saat itu, daratan tersebut berubah bentuk menjadi Gunung Tidar yang kemudian disebut sebagai pakunya Tanah Jawa.
Baca juga: Mengungkap Legenda Paku Bumi di Balik Gunung Tidar Magelang
Sejak saat itu pula, Pulau Jawa dihuni bangsa jin dan sebagian manusia yang tinggal di situ memiliki ilmu kanuragan alias ilmu yang berguna untuk bela diri secara supranatural.
Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube Si Memen, nama Gunung Tidar berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu mati lan modar. Artinya mati dan mampus, kalau tidak mati ya mampus.
Konon, Gunung Tidar merupaakan pusat kerajaan gaib di Pulau Jawa karena dihuni baangsa jin. Sehingga menurut mitos yang berkembang, siapapun yang masuk ke area Gunung Tidar dipastikan akan meninggal.
Baca juga: Misteri Gunung Tidar: Pakunya Tanah Jawa
Mitos ini pun sangat kuat di kalangan masyarakat Jawa. Sampai akhirnya seorang ulama sakti dari Persia bernama Syekh Maulana Subakir berniat menyucikan Gunung Tidar pakunya Jawa dari bangsa jin.
Selanjutnya dia berperang melawan bangsa jin di Gunung Tidar. Dia kemudian menancapkan sebilah tombak yang membuat bangsa jin terusir dari Tanah Jawa dan berpindah ke Pantai Selatan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
