SOLOPOS.COM - Kantor Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Asal usul ini terkait penamaan Desa Bendan di Banyudono, Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI – Desa Bendan merupakan salah satu dari 15 desa yang ada di Kecamatan Banyudono, Boyolali. Letak desa Bendan berada di perbatasan langsung dengan Kecamatan Sawit dan Teras.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Desa yang memiliki luas sekitar 97.480 hektare itu terdapat tiga dukuh, 15 rukun tetangga (RT) dan tiga rukun warga (RW). Sementara jumlah penduduk sebanyak 4.451 jiwa yang terbagi sebanyak 1.346 kepala keluarga (KK).

Desa Bendan merupakan salah satu kawasan wisata religi di Boyolali. Wisata religi yang menjadi andalan wisatawan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali adalah makam Yosodipuro yang tak lain adalah tokoh penting dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Selain itu, juga terdapat wisata pemandian yakni Umbul Sungsang.

Sebagai desa yang memiliki luasan lahan kecil, Desa Bendan tidak memiliki lahan pertanian. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai wiraswasta, pekerja pabrik, pegawai negeri sipil (PNS).

Seorang tokoh masyarakat Desa Bendan, Widarto, mengatakan sejarah nama Desa Bendan diambil dari nama Pohon Bendo. Pada zaman kerajaan Keraton Surakarta banyak pohon bendo tumbuh subur di desa. Kemudian oleh masyarakat setempat nama pohon itu dijadikan sebagai nama desa.

“Pohon Bendo sekarang masuk sebagai tanaman langka. Tanah yang dijadikan membangun Pasar Pengging dulunya banyak ditumbuhi Pohon Bendo,” kata mantan kepala desa (kades) Desa Bendan ini saat ditemui di rumahnya, Kamis (27/11/2015) lalu.

Widarto mengatakan Pohon Bendo terkenal dengan kayunya yang kokoh dan kuat sehingga pada zaman dulu banyak orang membangun rumah menggunakan kayu Pohon Bendo.

Sementara itu, Sekretaris Desa (sekdes) Desa Bendan, Joko Wardoyo, mengatakan sebagai desa yang dulunya banyak ditinggali orang dari Keraton Surakarta sangat wajar jika Pemkab menetapkan Desa Bendan sebagai salah satu kawasan wisata religi unggulan.

Wisata unggulan itu adalah Saparan Pengging yang digelar untuk menyambut bulan Safar dalam kalender Hijriyah.

“Sumber PAD [Pendapatan Asli Desa] dari sektor retribusi pariwisata. Desa Bendan juga memiliki potensi penyuling minyak atsiri dari pohon bunga kenanga yang dijadikan sebagai bahan kosmetik,” kata dia.

Ia berharap Pemkab lebih peduli dengan pengelolaan wisata di Desa Bendan karena selama ini wisata religi kurang promosi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya