SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerbang atau pintu masuk Kabupaten Blora. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, BLORA — Kabupaten Blora merupakan wilayah paling sepi se-Jawa Tengah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk di Blora adalah yang paling sedikit di Jawa Tengah.

Hal itu mengacu pada kepadatan penduduk di Blora yang berkisar 490,05 jiwa per kilometer persegi. Angka tersebut tergolong paling rendah dibanding 34 kabupaten/kota lainnya di Jateng. Padahal, Kabupaten Blora memiliki wilayah yang cukup luas, yakni 1.820,59 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk mencapai 884.333 jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Daftar Kabupaten Tersepi di Jawa Tengah, Nomor 1 Separuh Wilayah Hutan

Asal Usul Nama Blora

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Senin (21/2/2022), asal usul nama Blora berasal dari kata Belor, yang berarti lumpur. Kata Belor ini kemudian berkembang menjadi mbeloran yang akhirnya sampai sekarang dikenal dengan nama Blora.

Sementara itu secara etimologi, Blora berasal dari kata Wai dan Lorah. Wai berarti air, sedangkan Lorah memiliki makna jurang atau rendah. Dalam bahasa Jawa kerap terjadi pergantian atau pertukaran huruf W dengan huruf B, tanpa menyebabkan perubahan arti.

Baca juga: Misteri Sumur Minyak Tua Tinggalan Belanda di Desa Ledok Blok Cepu

Seiring perkembangan zaman kata Wailorah pun menjadi Bailorah, dan berubah lagi menjadi Balora, hingga akhirnya menjadi Blora. Dengan demikian, kata Blora pun memiliki arti tanah rendah berair, atau tanah berlumpur.

Kabupaten Blora memang memiliki semboyan Mustika. Hal ini pun membuat Blora sering disebut sebut sebagai Kota Mustika. Namun selain itu, Blora rupanya memiliki banyak julukan, mulai dari Kota Satai, Kota Barongan, Kota Samin, hingga Kota Kayu Jati.

Baca juga: Wisata Waduk Kletek, Hidden Gem di Perbatasan Pati-Blora

Meski merupakan kabupaten tersepi di Jateng, Blora kaya akan hasil alam. Salah satunya kayu jati. Bahkan Blora disebut-sebut sebagai salah satu daerah penghasil kayu jati terbesar di Pulau Jawa, terutama di Jateng. Hal ini bukan sesuatu yang mengejutkan mengingat separuh luas wilayah di Blora merupakan hutan jati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya