SOLOPOS.COM - Ilustrasi objek wisata Baturraden di Kabupaten Banyumas. (Solopos.com - Antara/ Sumarwoto)

Solopos.com, PURWOKERTO — Berkunjung ke Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), tidak lengkap rasanya jika tidak menyambangi tempat wisata Baturraden. Selain dikenal akan keindahan alamnya, Baturraden juga menyimpan kisah yang romantis yang kerap dikait-kaitkan sebagai asal usul atau sejarah kawasan tersebut.

Baturraden merupakan nama kecamatan di Kabupaten Banyumas. Kala Purwokerto masih berstatus sebagai kota administratif, sebagian wilayah di Baturraden merupakan bagian dari Purwokerto.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Baturraden hanya berjarak 7,5 kilometer (km) dari Purwokerto, yang merupakan ibu kota Kabupaten Banyumas. Di sana, wisatawan akan menemukan beberapa objek wisata yang cocok untuk menghabiskan waktu liburan saat berkunjung ke Banyumas. Terlebih lagi, tempatnya yang berada di lereng Gunung Slamet, membuat pengunjung akan dimanjakan dengan suasan sejuk khas pegunungan.

Baca juga: Purwokerto Populer dengan Julukan Kota Satria, Ini Penjelasannya

Secara etimologi, Baturraden berasal dari penggabungan dua kata, yakni Batur dan Raden. Batur berarti pembantu, sedangkan raden merupakan sebutan bagi kaum bangsawan.

Arti nama tersebut rupanya memiliki kisah menarik terkait asal usul atau sejarah Baturraden. Bahkan, kisah tersebut tak kalah dengan karya William Shakespare yang telah mendunia, yakni Romeo dan Juliet.

Dikutip dari berbagai sumber, asal usul Baturraden tak terlepas dari kisah cinta antara Suta, yang merupakan pembantu, dengan putri Adipati Kutaliman. Sehari-hari Suta bekerja sebagai pembantu adipati untuk merawat kuda-kuda dan membersihkan kandang.

Suatu ketika, Suta yang berparas tampan mendengar jeritan seorang gadis yang meminta pertolongan karena melihat ular besar. Tanpa pikir panjang, Suta pun menolong gadis itu dan menyerang ular tersebut. Gadis tersebut rupanya putri Adipati Kutaliman.

Baca juga: Berusia 124 Tahun, Ini Toko Roti Tertua Indonesia di Purwokerto

Pasca-peristiwa itu, hubungan Suta dan putri Adipati Kutaliman pun semakin erat. Lambat laun, cinta pun bersemi di antara keduanya.

Namun, hubungan cinta keduanya tak direstui sang adipati. Adipati pun memenjarakan Suta dan tak mengizinkan seorang pun memberinya makan.

Putri Adipati yang sedih pun lantas berusaha membebaskan Suta. Setelah berhasil membebaskan sang kekasih, putri Adipati pun mengajak Suta kabur.

Sejoli beda kasta itu pun memutuskan kabur dan menetap di lereng Gunung Slamet. Namun keberadaan pasangan tersebut akhirnya diketahui sang adipati. Adipati Kutaliman pun menemukan putrinya yang telah menikah dengan pembantunya.

Ia pun marah besar dan membunuh Suta. Melihat kekasihnya meninggal, putri Adipati pun sedih hingga memutuskan menghabisi nyawanya sendiri.

Tempat mereka berdua meninggal itulah yang hingga kini dikenal dengan nama Baturraden. Kisahnya mirip dengan Romeo dan Juliet yang hubungannya tidak direstui hingga berakhir tragis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya