SOLOPOS.COM - Suasana Sendang Krikilan, Kalijambe, Sragen. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Asal usul kali ini mengenai Sendang Krikilan Kalijambe, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Sendang Krikilan di Dukuh/Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, adalah satu dari banyak sendang atau mata air di wilayah Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sendang yang berada di sebelah Balai Desa Krikilan tersebut dulu menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat. Warga memanfaatkan air sendang untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan memasak. Hal itu sudah berlangsung turun temurun di masyarakat.

Ekspedisi Mudik 2024

Tokoh masyarakat Desa Krikilan, Suratmo, 74, saat ditemui di kediamannya, belum lama ini, mengisahkan perjalanan Sendang Krikilan. “Saat saya berumur tiga tahun dimandikan di sendang oleh orang tua saya, bersama anak-anak lain. Ramai sekali di sendang,” tutur dia.

Menurut Suratmo, air sendang sangat jernih dan segar. Masyarakat memanfaatkan air sendang lantaran belum memiliki sumur gali. Saat itu memang belum ada warga yang membuat sumur di rumah. “Kondisi sendang sangat asri, di sekelilingnya terdapat pohon-pohon besar yang hijau,” kenang dia.

Selain itu, Suratmo menuturkan, area sekitar sendang juga kaya akan air. Seringkali saat anak-anak bermain atau menggali tanah, air keluar dari dalam tanah. “Di kedalaman tidak sampai 30 sentimeter air sudah keluar. Kandungan air Sendang Krikilan sangat melimpah, dulu,” sambung dia.

Lima Pohon Besar

Saat itu, Suratmo menuturkan, terdapat lima pohon besar yang mengelilingi sendang. Seperti dua pohon bolu, pohon boga, pohon ketos, dan pohon berasan. Namun kini hanya tinggal tiga pohon yang bertahan. Dua pohon lain telah mati.

Kandungan air di sekitar sendang juga telah menyusut seiring lingkungan Krikilan yang semakin gersang. Walau sampai sekarang air sendang tak pernah kering, pada musim kemarau sekali pun. Sebagian warga Krikilan masih memanfaatkan air sendang untuk kebutuhan sehari-hari. Air sendang dialirkan ke rumah-rumah warga menggunakan pipa.

Seiring semakin banyaknya warga yang mempunyai sumur gali, tak ada lagi warga atau anak-anak yang mandi di sendang. Namun masyarakat sekitar sendang yang meliputi Krikilan, Ngampon, dan Sangiran masih menjaga kebersihan sendang.

Untuk menjaga kebersihan air, warga memasang atap di atas sendang. Bila air sudah kotor warga pun bekerja bakti membersihkan sendang.

Menurut Suratmo, terkadang ada pendatang yang menepi atau melakukan ritual di area sendang. Kebanyakan para pelaku ritual tersebut berasal dari luar Desa Krikilan. Suratmo tidak tahu maksud dan tujuan para pelaku ritual tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya