SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di depan gapura Papahan di Papahan, Tasikmadu, Karanganyar, Jumat (26/5/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Asal usul Gapura Papahan dibangun oleh penguasa Mangkunegaran.

Solopos.com, KARANGANYAR — Papahan adalah salah satu desa di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Desa yang berada di sebelah barat Cangakan, Karanganyar, itu mudah diketahui warga yang melintas di jalan Solo-Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengguna jalan dari arah Solo-Karanganyar, dapat dengan mudah melihat gapura warna hitam berukuran jumbo. Gapura di sisi utara Desa Jati Kecamatan Jaten tersebut dibangun penguasa Mangkunegaran Solo. Lokasi gapura tersebut tak jauh dari Balai Desa Papahan.

Para sesepuh dan tokoh masyarakat (tomas) desa setempat, belum mengetahui persis alasan pemberian nama Papahan tersebut. Tapi, beberapa warga setempat menduga papahan erat kaitannya dengan kata papah yang artinya batang pohon.

Di zaman kerajaan, para raja dan abdi dalem keraton sering beristirahat di sebelah selatan Papahan saat bepergian ke Bumi Intanpari.

“Tidak ada peninggalan dari zaman dahulu selain gapura itu. Gapura ini mungkin juga ada kaitannya dengan Pabrik Gula (PG) Tasikmadu. Selama ini, kami turut merawat gapura yang sempat menjadi penanda atau simbol dari kerajaan [Mangkunegaran] itu,” kata Kepala Desa (Kades) Papahan, M. Sukiyono, Selasa (23/5/2017).

Papahan memiliki enam dusun yakni Kodokan, Papahan, Ngablak, Pandes, Kalongan Kulon, dan Kalongan Wetan. Pemberian nama beberapa dusun tersebut diyakini juga didasarkan pada kondisi di masing-masing dusun.

Diberi nama Dusun Kodokan karena di daerah tersebut sering ditemukan kodok di zaman dahulu. Seiring berkembangnya zaman, kodok di dusun tersebut kian jarang ditemukan.

“Mayoritas penduduk di desa kami bekerja sebagai petani. Luas pertanian sekitar 150 hektare,” katanya. Selain menanam tanaman padi, biasanya masyarakat di Papahan juga menanam hortikultura, seperti melon.

Jumlah penduduk di Papahan mencapai 7.282 jiwa. Total pendapatan di Desa Papahan dalam satu tahun berkisar Rp2,3 miliar. Sekitar 70,3 persen dari anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan fisik. Sedangkan, sisanya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Beberapa fasilitas yang tersedia di Papahan, seperti gedung TK, gedung SD, rumah sakit (RS), dan lain sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya