SOLOPOS.COM - Sukor, 32, warga Dusun Kedung Banteng, Desa Sendangijo, Selogiri, Wonogiri, menunjukkan sumber mata air sendang yang dijadikan nama Desa Sendangijo, Kamis (9/4/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Asal usul kali ini terkait nama Desa Sendangijo di Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI – Desa Sendangijo di Kecamatan Selogiri, Wonogiri, memiliki lokasi wisata unggulan seperti Danau Claket, kawasan taman buah naga, hingga peternakan hewan. Dari potensi tersebut paling banyak diminati adalah danau dan taman buah naga.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Untuk menarik wisatawan ke desa, sejumlah warga saat ini sedang belajar membuat jenang dan jus dengan bahan buah naga di Malang, Jatim,” kata Kepala Desa Sendangijo, Dirun, ketika ditemui di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

Dirun mengatakan sejarah asal usul nama Desa Sendangijo bermula ketika warga menemukan sumber mata air sendang di tengah rawa. Air sendang itu warnanya hijau jernih.

Di dalam sendang itu terdapat ikan lele dan bader dengan jumlah banyak yang kemudian dikeramatkan oleh warga.

“Air sendang itu tidak pernah kering dan sumber airnya pun sangat besar. Seluruh warga pada saat itu menggantungkan hidupnya dengan air sendang mulai minum, mencuci hingga MCK [mandi, cuci, dan kakus],” kata dia.

Menurut Dirun, karena sendang itu memberi sumber kehidupan kepada warga akhirnya digunakan sebagai nama desa. Sendang itu adalah tempat sumber air, sedangkan ijo (hijau) adalah warna air di dalam sendang. Akhirnya menjadi Desa Sendangijo.

“Sampai sekarang sumber mata air sendang di Dusun Kedung Banteng itu masih mengalir deras. Namun, sekarang sumber air itu sudah jarang digunakan karena warga sudah banyak punya sumur sendiri,” kata dia.

Sebagian warga luar Wonogiri, kata dia, mengeramatkan sendang itu. Biasanya setiap satu tahun sekali puluhan warga dari Semarang menggunakan bus ziarah ke sendang.

Sebagai informasi, Desa Sendangijo yang memiliki luas wilayah 556,2145 hektare dengan jumlah penduduk sebanyak 5.570 jiwa berada di perbatasan langsung dengan Kecamatan Nguter, Sukoharjo dan Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

“Hampir sekitar 75% jumlah penduduk di sini [Sendangijo] adalah bergerak dibidang pertanian. 25% bergerak dibidang perternakan hingga pekerja swasta,” ujar Dirun.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Sukor, mengaku sumber mata air sendang sekarang digunakan untuk tempat wudu Masjid Nurul Huda yang berada di Jl.Bendung Colo, Dusun Kedung Banteng, Desa Sendangijo, Selogiri.

“Saya masih mengingat sejak kecil sering mandi di sini [sendang]. Karena dulu belum ada sumber mata air selain di sendang. Sekarang kejernihan air tetap terjaga meskipun sudah puluhan tahun,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya