SOLOPOS.COM - Desa Selo, Boyolali. (Kharisma Dhita Retnosari/JIBI/Solopos)

Asal usul nama Desa Selo mempunyai banyak versi.

Solopos.com, BOYOLALI – Desa Selo punya cerita. Kawasan yang letaknya diapit dua gunung paling aktif di dunia ini tampil asri dan bersahaja. Desa ini menjadi salah satu destinasi paling populer di Boyolali.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Desa Selo adalah salah satu kawasan di lereng Merapi yang secara administratif berada di Kecamatan Selo, Boyolali.  Desa yang kental dengan kehidupan warga yang sederhana dan membumi ini punya banyak cerita.

Ekspedisi Mudik 2024

Secara harfiah, nama “Selo” memiliki makna longgar atau sela. Di antara longgaran ruang Merapi-Merbabu itulah kehidupan permukiman Desa Selo berawal.

Selo niku seselan ning sela-selane Merapi Merbabu [Selo itu sisipan di sela-selanya Merapi Merbabu],” tukas Mitro Mardi, 85, sambil terkekeh.

Warga Dukuh Selo Tengah, Desa Selo, kecamatan Selo, boyolali yang mengaku sering naik turun Merapi-Merbabu di kala muda tersebut berujar ada banyak versi cerita di balik nama Desa Selo.

Menurutnya, salah satu versi paling masuk akal di balik sejarah asal usul Desa Selo adalah konon sebelum menjadi permukiman penduduk, kawasan Desa Selo adalah hutan luas yang jarang dijamah. Meski demikian, kawasan tersebut seakan menjadi pelindung bagi siapapun yang ada di dalamnya.

Satu ketika, di dalam hutan tersebut para warga yang bersembunyi dari  kejaran tentara Belanda seakan terlindungi ketika berada di dalamnya. “Mungkin karena  dalam hati sudah percaya aman, iya aman-aman saja,” imbuh dia.

Terpisah, Kepala Desa Selo, Wiranto, mengatakan desa yang terdiri dari 11 dukuh dengan 4 kadus, 4 RW, dan 24 RT, dan ratusan warga tersebut memang sedari dulu memiliki keterkaitan dengan kedua gunung yang mengapitnya. Tak hanya kemegahan Merbabu dan keelokan Merapi yang mengapit Desa Selo, namun juga sumber air penghidupan warga dan sumber keselamatan serta kesuburan tanaman yang tereplika dari melimpahnya hasil bumi Desa Selo.

“Desa Selo itu sakselo-selone desa. Selo nggo banyu [air yang melimpah’, selo nggo uripe tanduran [subur untuk tanaman]. Posisi di tengah-tengah dua gunung ini bagi kami anugerah. Anugerah yang kami jaga dengan pelestrarian tradisi turun temurun.

Kini, Desa Selo yang menjadi satu kawasan wisata dengan Desa Samiran dan Lencoh tersebut menjadi bagian dari ikon wisata Boyolali. Berbagai paket wisata alam, budaya, dan seni berpadu manis dengan keramahan khas warga pegunungan Selo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya