Ah-tenane
Rabu, 12 Desember 2012 - 14:56 WIB

Asal Embat

Redaksi Solopos.com  /  Tim Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Hari Rabu sore, Jon Koplo, karyawan kantin gedung olah raga terkenal di Solo ini sudah stand by di tempat kerja, menggantikan temannya, Lady Cempluk, jaga shift sore sampai malam. Setelah basa-basi dan laporan, Cempluk pamit pulang. Tinggallah Koplo memeriksa keempat kulkas minuman.

“Weh, rezeki nomplok nih!” batin Koplo ketika melihat enam bungkus jelly di dalam salah satu freezer.

Advertisement

“Anak-anak UTP memang pengertian, Selalu saja ada makanan yang disisakan untukku,” batin Koplo. Ia tahu, pagi tadi adalah jadwal mahasiswa sebuah universitas swasta Solo yang sering memberinya camilan. Ipun melahap jelly-jelly itu… 1, 2, 3, 4, 5…

Yen saben dina keya ngene ya mulya tenan awakku,” batin Koplo puas.

Advertisement

Yen saben dina keya ngene ya mulya tenan awakku,” batin Koplo puas.

Beberapa saat kemudian, datanglah Genduk Nicole, tetangga Koplo.

Hlo, Ndhuk, ngapa? Mau main futsal, ya?” goda Koplo kemaki.

Advertisement

“Titipan apa?”

“Tadi pagi saya nitip jelly 10 sama Mbak Cempluk. Laku enggak ya?”

Cleguk… Koplo menelan ludah, matanya melotot.

Advertisement

“Kayaknya masih satu Ndhuk. Daganganmu laris…” jawab Koplo menutupi kekagetannya.

“Ya alhamdulillah Mas, Ini baru launching produk. Jadi totalnya Rp1.800 x 9, jadi Rp16.200 Mas. Tadi Mbak Cempluk saya suruh menjual Rp2.000” terang Nicole.

Koplo pun terpaksa merogoh kantongnya untuk membayar jelly titipan yang dimakannya.

Advertisement

Semprul tenan-ik, tak kira turahane wong main, bul dagangan ta. Cempluk-i kok ya ora meling…” batin Koplo misuh-misuh dhewe.

Eko Pri Maryanto, Manang RT 002/RW 002 Manang, Grogol, Sukoharjo

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif