SOLOPOS.COM - Prabu Siliwangi. (Facebook/MahaRajaPasundan.)

Solopos.com, SOLO — Kejayaan Kerajaan Sunda Galuh tak lepas dari peran sosok raja bernama Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau yang terkenal dengan sebutan Prabu Siliwangi.

Raja ini berkuasa di Sunda Galuh (Pakuan Pajajaran) selama 39 tahun (1482-1521). Pada zamannya Pakuan Pajajaran di Bogor mencapai puncak perkembangannya. Prabu Siliwangi lahir di Keraton Surawesis Kawali, Kabupaten Ciamis, pada tahun 1411. Ia meninggal pada akhir Desember tahun 1521 di Pakuan yang sekarang menjadi Kota Bogor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Raja Pakuan Pajajaran ini dikenal sebagai sosok yang adil dan bijaksana. Masa kepeimpinannya pun disebut menjadi masa keemasan Pajajaran. Rakyat Prabu Siliwangi hidup dengan makmur, damai dan sejahtera.

Baca Juga: Sosok Prabu Siliwangi, Raja yang Bawa Sunda Galuh ke Masa Kejayaan

Wilayah Pajajaran membentang dari pegunungan Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah, seluruh Jawa Barat, Selat Sunda hingga sebagian Lampung. Saat Raja Prabu Siliwangi berkuasa, Sunda Kelapa menjadi jalur perdagangan dan migrasi bangsa asing ke Pulau Jawa.

Asale Prabu Siliwangi

Prabu Siliwangi bukan nama asli Raja Sunda Galuh, melainkan nama julukan atau gelar. Siliwangi berarti berasal dari kata asilih wewangi yang berarti ganti nama. Sementara istilah wawangi hanya diperuntukkan seorang tokoh terkenal.

Sri Baduga Maharaja melakukan pergantian nama saat dilantik menjadi raja Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran. Ia awalnya bernama Prabu Guru Dewa Pratana dan berganti nama menjadi Sri Baduga Maharaja Ratu Aji. Pergantian nama tersebut pun tertuang di Prasasti Batu Tulis sebagaimana yang dihimpun dari makalah penelitian Universitas Padjadjaran Jatinangor:

Ini sasakala. Prebu Ratu purane pun diwastu diya wi ngaran Prebu Guru Dewataprana diwastu diya di ngaran Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakwan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata”. (Ini tanda peringatan, Prabu Ratu almarhum, beliau dilantik menggunakan nama Prabu Guru Dewataprana, dilantik lagi dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakwan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata”).

Baca Juga: Sosok Sabdo Palon, Tokoh yang Dikenal Sebagai Penguasa Tanah Jawa

Dalam Babad Siliwangi menyebut siliwangi berarti asilih wewangi yang berarti mengganti nama. Kecocokan antara arti siliwingi dengan keterangan pada Prasasti Batu Tulis membuat sang raja terkenal dengan julukan Prabu Siliwangi.

Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU), Pangeran Wangsekerta menuliskan bahwa tidak ada Raja Sunda bernama Siliwangi. Sementara Prabu Siliwangi itu sebutan warga Tanah Sunda untuk Sri Baduga Maharaja.

Nama Siliwangi sebenarnya sudah ada sejak Sang Raja Sunda masih hidup sebagaimana tertuang di naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian (SSKK) yang ditulis pada tahun 1518 Masehi yang isinya: “Bila ingin tahu tentang pantun, seperti Langgalarang, Banyakcatra, Siliwangi, Haturwangi; tanyalah juru pantun”.

Baca Juga: Kisah Amangkurat I yang Bermesraan Dengan VOC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya