SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisata ke Amerika Serikat. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Beberapa agen perjalanan wisata di Indonesia mengiklankan paket wisata sekaligus vaksinasi Covid-19 ke beberapa kota dan negara bagian di Amerika Serikat atau AS. Paket tersebut ditawarkan dengan harga mulai dari belasan juta rupiah dengan waktu kunjungan satu hingga dua pekan lamanya.

Menurut Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, paket wisata tersebut tak terlepas dari kemudahan proses vaksinasi Covid-19 di AS. Seperti diketahui, vaksin Covid-19 di Negeri Paman Sam dapat dengan mudah didapatkan oleh siapa saja di berbagai tempat, mulai dari apotek hingga gerai ritel modern seperti Walmart.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Selain itu, tidak adanya aturan karantina sebagaimana aturan yang biasa dikenakan bagi para pendatang selama masa pandemi Covid-19 juga menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke sana.

Baca Juga: Ini Jadwal Siaran Langsung Euro 2020 & Stasiun Televisinya...

“Karena kemudahan untuk mendapatkan vaksin di sana, bisa on the spot di apotek atau supermarket. Apalagi di sana juga vaksinnya bisa yang satu dosis [pemberiannya] dan oleh sebagian orang diyakini juga lebih baik dari vaksin yang diberikan di sini saat ini,” katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) beberapa waktu lalu.

Sebagai catatan, salah satu jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di AS adalah vaksin Janssen dari Johnson & Johnson. Vaksin tersebut merupakan vaksin dosis tunggal atau hanya perlu disuntikkan sekali saja kepada penerimanya.

Pauline mengaku tak sedikit masyarakat dari kalangan atas yang bertanya ke anggota Astindo mengenai paket wisata sekaligus vaksinasi Covid-19 di AS. Mereka umumnya bertanya mengenai persyaratan yang dipenuhi sebelum berangkat AS dan jenis vaksin yang bakal diterima.

Tak Mudah Dapat Visa

Walaupun demikian, tak semuanya benar-benar berangkat ke AS. Beberapa di antaranya masih ragu-ragu dan lainnya masih menanti dikeluarkannya visa mereka oleh Pamerintah AS. “Enggak semuanya berangkat, karena mendapatkan visanya [AS] itu enggak gampang. Mereka yang memang sudah punya visa saja yang jadi berangkat. Tetapi biasanya juga mereka yang berangkat itu ada urusan di sana, seperti wisuda anaknya atau mau menengok keluarganya,“ ungkapnya.

Selain AS, negara lain yang juga memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk mendapatkan vaksin di negaranya adalah Uni Emirat Arab, Maladewa dan Rusia. Namun, negara-negara tersebut tak diminati lantaran menggunakan vaksin dua dosis dan masih menerapkan kebijakan karantina bagi pendatang.

Lebih lanjut, Pauline mengungkapkan beberapa konsumen sempat mengungkapkan alasannya mengapa memutuskan pergi wisata ke AS untuk vaksinasi Covid-19. Alasan yang paling sering diungkapkan adalah berbelitnya proses vaksinasi di Tanah Air dan menghindari risiko terpapar di area vaksinasi yang padat.

Baca Juga: Abdee Slank Komisaris Telkom Disambut Keriuhan di Twitter

“Di sini kan enggak jelas kapan dapatnya, pendaftarannya juga membingungkan. Belum lagi ada antriannya yang berisiko terpapar dan membuang waktu. Kalau di AS ini kan datang langsung ke tempat-tempat yang disiapkan tanpa antrian bisa, cukup isi form,” tuturnya.

Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan pada dasarnya sah-sah saja seseorang yang punya kemampuan finansial pergi ke luar negeri demi mendapatkan vaksin lebih awal atau jenis vaksin yang mereka inginkan. Namun, mereka yang memutuskan untuk mengikuti vaksinasi di luar negeri harus mempertimbangkan beberapa hal.

Salah satunya adalah tidak langsung kembali ke Tanah Air setelah mendapatkan suntikan kedua bagi penerima vaksin Pfizer Bion Tech atau Moderna. Hal yang sama juga berlaku bagi penerima vaksin dosis tunggal Janssen dari Johnson and Johnson. “Pulangnya dipastikan harus sudah suntikan kedua dan dua pekan setelah penyuntikkan kedua agar vaksin bekerja efektif, tidak membawa varian atau virus baru ke Indonesia. Dua minggu setelah vaksin baru boleh masuk, tetap tes PCR,” katanya kepada JIBI.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya