SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

TOKYO: Amerika Serikat (AS) masih membuka prakarsa dialog langsung dengan Korea Utara dalam kerangka perundingan enam negara.

Utusan khusus AS untuk kebijakan Korea Utara Stephen Bosworth mengatakan, uji coba bom nuklir yang kedua oleh Pyongyang merupakan langkah salah karena menjadi ancaman. Selain itu, saat ini tidak ada situasi krisis menyangkut perundingan-perundingan perlucutan nuklir enam negara.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Perundingan enam negara yang dimaksud Bosworth itu yakni antara AS, Korut, China, Korea Selatan, Rusia dan Jepang.

Korea Utara bulan lalu mengatakan, pihaknya keluar dari perundingan nuklir enam negara dan akan membuka lagi pabrik nuklirnya yang bisa memisahkan plutonium dari bahan bakar nuklir. Langkah ini diambil untuk merespon kecaman dan hukuman yang diberikan oleh PBB berkaitan dengan peluncuran roket jarak jauhnya pada 5 April.

Pekan lalu, Pyongyang mengatakan, perundingan dengan pemerintah AS tak berguna, karena mereka mempunyai kebijakan yang memusuhi dan karena itu tak ada pilihan lain kecuali meningkatkan program pencegah nuklir.

Bosworth mengatakan, Washington masih memegang komitmen untuk berdialog dengan Pyongyang. Delegasi yang dipimpin Bosworth telah berusaha membujuk Korea Utara agar kembali ke meja perundingan enam negara, yang membahas perlucutan nuklir itu.

“Sekarang kami sedang memulai dengan kesabaran dan ketekunan. Kami berkomitmen untuk dialog, dan kami dengan jelas tertarik untuk kembali ke meja perundingan secepat yang bisa kami lakukan,” kata Bosworth. (Antara/Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya