SOLOPOS.COM - Stuart Gaffney dan suaminya, John Lewis merayakan legalisasi pernikahan sejenis di Amerika Serikat. Parade perayaan pernikahan sejenis dilangsungkan di San Francisco, California, Minggu (28/6/2015) waktu Amerika (JIBI/Solopos/Reuters/Elijah Nouvelage)

AS legalkan pernikahan sejenis. Keputusan ini menuai tanggapan dari dunia.

Solopos.com, CALIFORNIA — Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS), Sabtu (27/6/2015), melegalkan pernikahan sejenis di seluruh negara itu. Hari Minggu (28/6/2015) waktu setempat, merayakan keputusan itu dengan parade bersamaan dengan peringatan Gay Pride Day. Keputusan Amerika ini oleh sejumlah pengamat akan mempengaruhi gerakan lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) di sejumlah penjuru dunia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagaimana diberitakan Reuters, Senin (29/6/2015), dalam Gay Pride Day yang digelar di Chicago, San Francisco dan Minneapolis itu dirayakan oleh puluhan ribu orang. Parade itu juga menandai 46 tahun gerakan hak-hak LGBT di negara itu.

Laporan CBS News, menyebutkan keputusan MA AS itu diyakini akan mempengaruhi keputusan di banyak negara untuk membuat keputusan serupa. Sebelumnya, PM Australia, Tony Abbott, mengatakan tak akan mengikuti jejak Amerika Serikat. Negaranya tetap tak akan melegalkan pernikahan sejenis.

LGBT

Pegiat kesetaraan hak LGBT dan  komunitas pencinta sejenis di Filipina, India, Australia, dan banyak negara lain, berharap keputusan MA itu akan mempengaruhi pemerintah negara lain untuk membuat kebijakan serupa.

“Di Filipina, para aktivis dari komunitas LGBT masih berupaya meyakinkan pemerintahnya untuk melegalkan pernikahan sejenis. Saya yakin keputusan yang dibuat AS dapat mempengaruhi kebijakan Pemerintah Filipina. Keputusan AS ini akan berdampak positif bagi gerakan kami,” ujar salah seorang profesor di Universitas Filipina, Sylvia Estrada Claudio, yang juga mendukung pernikahan sejenis, sebagaimana dikutip Okezone.

Ketua Komunitas LGBT Argentina, Esteban Paulon, menyambut baik keputusan Amerika itu. Menurutnya, lima tahun lalu Argentina menjadi negara di Amerika Latin yang melegalkan pernikahan sejenis.

“Menurut saya, keputusan AS yang telah resmi legalkan pernikahan sejenis merupakan hasil pengaruh Argentina. Kedepannya, saya yakin negara-negara lain akan terpengaruh oleh keputusan AS,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya