SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, NEW YORK – Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Jumat (28/10/2022) atau Sabtu (29/10/2022) pagi WIB, didorong reli yang kuat dan berbasis luas karena data ekonomi yang menggembirakan dan prospek laba perusahaan yang lebih cerah memicu selera risiko investor menjelang pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve minggu depan yang sangat dinanti-nantikan.

Semua indeks utama AS mengakhiri sesi naik sekitar 2,5 persen atau lebih, dengan S&P dan Nasdaq mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut. Saham unggulan Dow membukukan kenaikan Jumat-ke-Jumat keempat berturut-turut dan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak Mei.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 828,52 poin atau 2,59 persen, menjadi menetap di 32.861,80 poin. Indeks S&P 500 bertambah 93,76 poin atau 2,46 persen, menjadi berakhir di 3.901,06 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 309,78 poin atau 2,87 persen, menjadi ditutup pada 11.102,45 poin.

Dari 11 sektor utama S&P 500, semua kecuali saham sektor konsumer non-primer, terbebani oleh saham Amazon, mengakhiri sesi di zona hijau. Saham sektor teknologi menikmati persentase kenaikan terbesar.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini telah menjadi salah satu bulan terbaik [sejauh ini] dalam sejarah Dow, menunjukkan pasar bearish kemungkinan akan berakhir,” kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha seperti dilansir Antara. “Pergerakan bulanan besar secara historis terjadi di akhir pasar bearish.”

Baca Juga: Tangkap Peluang Sektor Properti, BSI dan REI Soloraya Jalin Kerja Sama

Rebound 7,6 persen di Apple Inc membantu melunakkan pukulan jatuhnya 6,8 persen untuk saham Amazon.com, setelah rilis hasil dari dua pemimpin pasar tersebut.

Laba kuat dari Chevron, Exxon Mobil dan perusahaan lain di luar grup megacap teknologi dan yang berdekatan dengan teknologi telah mencerahkan perkiraan agregat laba untuk kuartal tersebut.

Analis sekarang memperkirakan pertumbuhan laba S&P 500 kuartal ketiga sebesar 4,1 persen, naik dari 2,5 persen pada Kamis (27/10/2022), menurut data Refinitiv.

“Kami telah melihat beberapa kesalahan profil tinggi dari nama-nama besar yang signifikan,” kata Detrick. “Tetapi di bawah permukaan, banyak perusahaan kecil dan menengah cukup mengesankan dengan hasil laba mereka.”

Baca Juga: Respons Mendag Kala Permintaan Alas Kaki dari AS Turun

Di sisi ekonomi, Departemen Perdagangan dan Tenaga Kerja merilis data yang masing-masing menunjukkan belanja konsumen yang kuat dan pengurangan pertumbuhan upah.

Pasar keuangan sekarang telah memperkirakan kemungkinan 84,5 persen kenaikan suku bunga 75 basis poin kelima berturut-turut pada akhir pertemuan kebijakan Fed 1-2 November, dan peluang 51,4 persen bank sentral akan melambat menjadi 50 basis poin pada Desember, menurut alat FedWatch CME.

Musim pelaporan kuartal ketiga telah melewati titik tengah, dengan 263 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan. Dari jumlah tersebut, 73 persen telah mengalahkan ekspektasi konsensus, menurut Refinitiv.

Intel Corp melonjak 10,7 persen setelah memangkas perkiraan pengeluarannya, sementara kenaikan perkiraan pelanggan T-Mobile US Inc membuat sahamnya melonjak 7,4 persen.

Twitter Inc telah dihapus dari Bursa Saham New York, menutup buku tentang pembelian perusahaan oleh kepala Tesla Inc Elon Musk senilai 44 miliar dolar AS.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 11,26 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,53 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Resesi, Pelaku Bisnis Perhotelan Diajak Tetap Percaya Diri

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik mencapai Rp3,02 triliun pada pekan ke empat Oktober 2022.

“Berdasarkan data transaksi 24—27 Oktober 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,02 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (28/10/2022).

Erwin merincikan, jumlah tersebut terdiri atas aliran modal asing yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara sebesar Rp210 miliar, dan masuk ke pasar saham sebesar Rp2,81 triliun.

Sepanjang tahun ini atau hingga 27 Oktober 2022, BI mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar SBN telah mencapai Rp177,08 triliun.

Sementara itu, pada periode yang sama, aliran modal asing tercatat masuk Rp74,73 triliun di pasar saham. Per 27 Oktober 2022, BI juga mencatat premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 136,22 bps, dari 156,97 bps per 21 Oktober 2022.

Sejalan dengan itu, tingkat imbal hasil SBN 10 tahun turun ke level 7,49 persen pada 28 Oktober 2022, dari level 7,55 persen pada 27 Oktober 2022.



Bisnis mencatat, rupiah ditutup menguat tipis pada perdagangan akhir pekan Jumat meski indeks dolar Amerika Serikat menguat. Nilai tukar rupiah ditutup menguat 13 poin atau 0,08 persen ke Rp15.554 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,33 persen ke 110,93.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya