SOLOPOS.COM - Ilustrasi kepadatan arus kendaraan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Titik kepadatan kendaraan yang berujung pada kemacetan lalu lintas tersebut terjadi di jalan sekitar Ambarukmo Plaza.

Harianjogja.com, SLEMAN – Pembangunan sejumlah hotel dan mal di Kabupaten Sleman, memicu kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan kawasan setempat, kata seorang pejabat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada lima titik kemacetan arus lalu lintas yang diakibatkan bertambahnya hotel dan mal di Kabupaten Sleman,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Sleman, Sulton Fatoni, di Sleman, Selasa (20/9/2016).

Menurut dia, titik kepadatan kendaraan yang berujung pada kemacetan lalu lintas tersebut terjadi di jalan sekitar Ambarukmo Plaza di Jalan Laksda Adisutjipto, Hotel Grand Tjokro di Jalan Gejayan, Superindo Kentungan di Jalan Kaliurang, Indolux Hotel Jalan Palagan, dan Jogja City Mall di Jalan Magelang.

“Selain karena keberadaan bangunan baru, kemacetan juga disebabkan volume kendaraan yang semakin meningkat. Sebenarnya tanpa ada bangunan hotel dan mall pun jalan-jalan tersebut sudah padat,” katanya seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan, kondisi tersebut diperparah dengan arus belok kanan dari pengunjung hotel dan mall, jadi macet.

“Arus belok kanan ini sering menimbulkan antrean kendaraan yang panjang. Sehingga terjadi kemacetan yang tidak bisa dihindari,” katanya.

Sulton mengatakan, sedangkan dari sisi fasilitas parkir kendaraan bermotor, hotel dan mall di Sleman telah memiliki kapasitas yang memadai.

“Jika seluruh kendaraan pengunjung parkir di dalam mal atau hotel, potensi kemacetan menjadi sangat rendah. Namun karena keberadaan parkir liar, akhirnya banyak kendaraan yang parkir di luar. ini juga menjadi penyebab kemacetan yang cukup tinggi,” katanya.

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya pembubaran parkir liar, seperti di sekitar Ambarukmo Plaza. Namun setelah beberapa lama kantong parkir tidak berizin tersebut muncul kembali.

“Di sisi lain kepadatan kendaraan di Sleman sudah hampir melebihi batas maksimal. Saat ini volume kendaraan di beberapa jalan sudah mencapai 0,7 sampai 0,8. Padahal bagi infrastruktur jalan tipe B di Kabupaten Sleman, volume idealnya hanya 0.2 sampai 0,4,” katanya.

Ruas jalan sempit, kata dia, kapasitasnya hanya 2.000 kendaraan per jam. 0,4-nya ya sekitar 800-an kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya