SOLOPOS.COM - Ilustrasi kepadatan arus lalu lintas musim mudik Lebaran. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Memasuki H+4 penumpukan kendaraan bermotor terlihat di sejumlah titik terutama yang di simpang-simpang traffic light atau lampu lalu lintas.
Harianjogja.com, SLEMAN- Para pemudik masih menggunakan jalur utama selama arus balik berlangsung. Akibatnya, jalur alternatif yang disediakan belum maksimal digunakan.

Kondisi tersebut berdampak pada tingginya kepadatan kendaraan bermotor di jalur-jalur utama di wilayah DIY. Meski terbilang ramai lancar, memasuki H+4 penumpukan kendaraan bermotor terlihat di sejumlah titik terutama yang di simpang-simpang traffic light atau lampu lalu lintas. Seperti yang terjadi di jalan utama Solo-Jogja, mulai Prambanan hingga pertigaan Janti, antrean kendaraan cukup padat mencapai antara 300-500 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Krisna Agung, 32, misalnya tetap memilih menggunakan jalur utama dari Prambanan menuju arah Gejayan Depok Sleman. Selain datang bersama rombongan, pilihan jalur tersebut dilakukan karena tidak hafal jalur-jalur alternatif. “Daripada kesasar, ya ikuti arus saja di jalur utama. Kebetulan saya serombongan dengan rekan kerja. Masih cukup padat di beberapa ruas,” kata pria asal Kebumen itu, Senin (11/7).

Meski tidak sampai menimbulkan antrean yang cukup panjang, sejumlah pengendara memilih jalur alternatif. Abdul Rozak, 36, warga Madura Jawa Timur itu memilih jalur alternatif menuju Magelang. Sesampainya di wilayah Proliman Kalasan, dia memilih jalur alternatif mengarah ke Cangkringan, Pakem hingga Turi. “Kebetulan saya cukup familiar dengan jalanan di Jogja. Lebih baik menggunakan jalur alternatif karena jalur utama cukup ramai, kena macet,” katanya.

Kepala Kasie (Kasie) Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan dan Informatika (Dishubkominfo) Sleman Marjanto, mengakui pemudik selama arus balik saat ini masih belum memaksimalkan jalur-jalur alternatif. Padahal, Dishubkominfo sudah memberikan arahan atau tanda jalur-jalur alternatif yang dapat dilalui menuju kota asal. “Tapi umumnya, para pemudik memilih jalur utama. Mungkin pemudik yang memang hafal jalan saja memilih lewat jalur alternatif,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya