SOLOPOS.COM - Aliando Syarief

Artis muda, Aliando Syarief, membeberkan sepak terjangnya di panggung hiburan. Dia mengaku kesulitan jika harus memilih antara dua bidang yang kini sedang dilakoninya.

Solopos.com, SOLO–Jika harus menjatuhkan pilihan antara dunia tarik suara atau seni peran, Aliando Syarief memilih untuk tidak memilih. Bintang muda yang tengah berkibar di panggung hiburan Tanah Air ini punya jawaban sendiri. “Dua-duanya ingin aku fokusin. Kalau disuruh memilih, Ali pilih terjun di jalur seni,” ujarnya saat membuka sesi tanya jawab bersama awak media dan penggemarnya di Convention Hall Best Western Premier Solo Baru, Sukoharjo, Minggu (15/3/2015).

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Setelah tampil menebar pesona kepada 800an Alicious (sebutan buat penggemar Aliando) dari Soloraya dan Jogja, pembawaan Ali sore itu terlihat lebih santai. Sembari mengumbar senyuman ramah dan ngemil nachos yang dicocol saus keju, Ali membeberkan sepak terjangnya di panggung hiburan.

Pemeran vampir Digo dalam sinetron Ganteng Ganteng Serigala itu mengaku mewarisi darah seni dari kakeknya, (Alm) Tengku Najib Bahadur, serta neneknya, Erni Tanjung. Kakeknya merupakan aktor yang pernah tampil menghias layar kaca TVRI. Sementara neneknya, merupakan sosok biduan dan aktris yang terkenal pada era 1970an.

Bibit perkenalan Ali dengan dunia yang kini membesarkan namanya bermula saat ia duduk di bangku kelas IV sekolah dasar. “Waktu SD diajarin acting dan disuruh main sinetron sama kakek. Tapi Ali enggak mau, malah ikut klub sepakbola. Sempat jadi pemain inti dan main tandang ke Bandung. Waktu itu skor 0-0,” kenangnya.

Pertandingan tandang perdananya yang gagal membawa trofi tersebut menjadi titik balik Aliando terjun di dunia hiburan. Kebetulan waktu itu keluarganya habis memboyong piala di bidang musik ke rumah. Ia pun diam-diam belajar ngedrum dari sang kakak.

“Aku ikut audisi di sekolah. Diam-diam juga. Setelah audisi, kepala sekolah menelepon ke rumah dan mengabarkan kalau Ali terpilih jadi drumer sekolah. Akhirnya serumah pada tahu dan mendukung hobi baru aku,” jelasnya.

Setelah duduk di bangku SMP, Aliando sempat mengikuti kompetisi drum tingkat nasional di Kidzania Jakarta. Ia meraih predikat sebagai Drummer Audience Favourite. “Dari Kidzania banyak managemen artis yang ngelihat Ali lagi main drum. Ali terus dicomot untuk terjun ke sinetron,” bebernya.

Aktor yang sempat tampil botak untuk perannya di ftv berjudul Si Gundul Bocah Petir itu juga pernah terlibat dalam film arahan Rudi Soedjarwo berjudul Garuda Di Dadaku 2. “Dari Om Rudi aku belajar banyak dunia acting,” katanya.

Bintang muda yang sore itu tampil kasual dengan mengenakan kaus hitam, celana hitam, topi hitam, serta sneaker berwarna merah menyala itu mengaku paling suka dengan warna merah dan hitam. “Kesannya keren, klasik, dan berani,” ujarnya.

Disinggung mengenai tipe cewek idaman, selebriti yang digosipkan dekat Prilly Latucorsina dan Nikita Willy ini mengaku suka dengan perempuan yang berisi. “Cantik tentunya. Dan yang pasti chubby. Karena chubby itu awet muda dan lucu. Buat yang gendut jangan takut dibilang gendut. Gendut itu lucu,” tukas Ali disambut teriakan histeris dari Alicious. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya