SOLOPOS.COM - Cecilia Vickend bersama ayah

Cecilia Vickend bersama ayah

SOLO—Artis sinetron yang sering bermain di film televise (FTV), Cecilia Vickend, meninggal dunia, rabu (26/12/2012) malam lalu. Masih banyak simpati yang mengalir terhadap perjuangan Cecil gadis 26 tahun saat melawan kanker lidah yang  dideritanya sudah tiga tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak hanya itu, simpati juga mengalir karena Cecil memiliki sifat-sifat dermawan dan dikenal gadis periang yang baik hati di kalangan sahabatnya. Pada 27 Oktober 2012 lalu, Cecil sempat menuliskan kisahnya di sebuah blog khusus mengenai kanker yakni blog.rumahkanker.com.

Tulisan Cecil itulah kemudian mengundang sedikitnya 106 komentar. Komentar-komentar itu diposting sebelum Cecilia mengembuskan napas terakhir. Sebagian besar komentar itu memberi semangat kepada Cecil.

Ekspedisi Mudik 2024

Berikut curhatan Cecil diblog yang ditulisnya di blog.rumahkanker.com.

dear mba titah,

saya cecillia 26 thn yang divonis ca lidah kira-kira setahun yang lalu. jadi awalnya adalah sama dengan gejala kanker lidah kebanyakan yaitu sariawan yang tak kunjung sembuh selama hampir 2thn lamanya di tepi kiri lidah selama 2thn itu jg saya ngga berdiam diri saja tp sudah pergi ke berbagai macam dokter yg saya rasa berhubungan tp katanya hanya sariawan biasa. karena saya sangat awam dengan kata “kanker” saya tidak pernah tahu kemana saya hrs memeriksakan diri lagi. sampai pada akhirnya ada satu saran dokter gigi saya untuk di biopsi saja di RSCM bagian poli bedah mulut tapi bagian swastanya tetapi dengan harga swasta karena tidak ngantri. tetapi bukan di kencana.  karena sudah tdk tahan lg dgn rasa sakit dari sariawan ini saya memutuskan untuk biopsi dan hasil yag keluar adalah hanya ulkus menahun atau luka menahun. yang saya sgt kecewa saat itu adalah penanganan dari dokter yang keliatannya baru dokter muda yg praktek biasa yang mengerjakan kasus saya dan saya tdk mendapat penanganan serius sehingga saya pulang dengan tenang bahwa itu hanya luka. tetapi apa obatnya???? dokter itupun bingung dan hanya menganjurkan memakai obat sariawan kembali.

hampir sebulan setelah biopsi tersebut, saya seperti vertigo yg sangat parah sampai hrs dilarikan ke Rs  Pertamina. setelah diperiksa dokter syaraf, dokter mengatakan vertigo saya bukan berasal dari syaraf. lalu setelah saya meceritakan apakah mungkin dari lidah saya. saya cerita sebulan ya g lalu saya sempat biopsi krn sariawan tak knjung sembuh. lalu dokter saraf itu menyarankan saya agar diperiksa dokter bedah mulut. tak lama berselang saya sudah keluar dari Rs sekitar 2 minggu setelah itu timbul benjolan sebesar bakso di leher kiri saya. kebetulan saya harus check up besoknya ke dokter syaraf dan dokter bedah mulut sehubungan dengan saya di opname waktu itu. dokter bedah mulut tdk bisa memastikan apakah ini benar tumor lalu dia merujuk saya untuk melakukan biopsi ke dokter onkologi (dokter   spesialis kanker) karena awamnya saya dengan kanker, sampai baru pertama kali saya mendengar ada dokter onkologi. hehehehee…

setelah melakukan MRI di Rs pertamina ini, dokter onkologi tersebut menyebutkan bahwa benar ini kanker tetapi untuk bisa tahu kanker ini ganas atau tidak, kita harus biopsi ulang dileher dan dilidah. lalu dokter itu memberikan 2 opsi, yg pertama di biopsi dan langsung di operasi atau hanya di biopsi saja. tentu orangtua saya keberatan, sekali lg krn kita awam ttg kanker lidah ini. kami hanya ingin di biopsi saja dan hasilnya ternyata ganas . ini salah satu pelajaran untuk para penderita kanker lidah stadium awal, jika masih bs di operasi, lebih baik di operasi.

setelah keluar Rs, mulailah saya keliling mencari second, third opinion and opini selanjutnya…sampai ke Kualalumpur. hasil dari banyak dokter sama, di operasi. selagi masih stadium 2b.

tapi krn ketakutan saya dan keluarga, saya memutuskan memakai herbal selama 3 bln dan hasilnya nihil. pada akhirnya di maret 2012 saya memutuskan utk operasi tetapi di bukittinggi krn orangtua saya sudah bercerai dan domisili ayah saya di bukittinggi, maka kami mencari kesepakatan agar dekat dgn ayah saya, akan dilakukan operasi di padang. ada 2 dokter yg menangani saya, yg td nya bilang masih bs dioperasi, lalu kemudian bilang lebih baik di kemo dulu 3x selama per 3/minggu untuk memperkecil area operasi krn sudah agak pas2an. akhirnya saya lakukan itu. tetapi pada kemo kedua malah terdapat benjolan disebelah kanan saya. saya bingung, di biopsi tapi kok malah tumbuh benjolan lagi?? setelah kemo ketiga, hasil evaluasi tdk berubah..area kanker dilidah tdk mengecil dan benjolan jadi bertambah. dokter blg hrs ada tambahan 3x lagi dengan diganti obat kemo nya. saya sungguh sangat shock mendengarnya. karena efek kemo itu sungguh luar biasa menyakiti saya.

yang pd akhirnya saya sudah tdk kuat lagi melakukan perjalanan ke padang. saya izin kpd ayah saya untuk pindah dirawat disini saja. toh memang sebenarnya jakarta pusatnya segala Rs. Pergilah saya ke Rs. Dharmais dan menemui dokter rujukan dari dokter di padang. setelah melakukan diskusi dgn beberapa dokter maka diputuskan saya hrs di kemo selama 5 hari berturut2. mendegar hal ini, ibu saya tidak setuju krn melihat kondisi fisik saya yang semakin menurun.

waktu berlalu dan kami menemukan pengobatan alternatif bernama Dr. paulus di BSD. Dr paulus ini adalah seorang dokter dan sudah banyak pasien yang datang kesana dan sembuh dan saksi nya adalah klien dari teman saya sendiri. maksudnya saya percaya karena sudah ngobrol2 dgn pasien dr paulus yg mendapatkan kesembuhan setelah berobat dgn beliau. dan ada lagi istri dokter paulus sendiri memberikan no telf org yg pernah berobat dgn dokter paulus kanker lidah dan skrg sudah sembuh. tetapi memang hrs lama karena walaupun dokter, beliau memakai ramuan herbal yg diracik sendiri. dr. paulus memberikan obat setiap sebulan sekali lalu kembali lagi. namun pada saat pengobatan dibawah dagu saya terdapat benjolan lumayan besar dan sakit sekali. rasanya seperti bisul besar. krn kami juga ke beberapa alternatif yg diberitahu keluarga, sempat diurut dibekam dan sbg-nya.

setiap hari saya harus menggunakan obat penenang yg mengandung morphin krn sakitnya sudah tak terkirakan lagi. kadang juga saya pakai obat penenang mengandung morphin yg ditempel didada (durogesic) krn sudah sangat sakit sekali. lalu luka didagu saya ini lama kelamaan keluar air menetes. melihat keadaan saya ini ada salah seorang teman saya dokter yg ingin mengenalkan saya pada dokter radioterapi di RSCM dan setelah dia berdiskusi dengan dokter radioterapi ini, teman saya menganjurkan utk di radioterapi saja. saya setuju untuk bertemu dulu dengan Dr. irwan spesialis radioterapi ini untuk ngobrol2. tapi dari hasil obrolan yg didapat, sepertinya dr Irwan ini menjaga kode etik dgn dr saya di padang krn mereka saling kenal. karena keadaannya adalah sepertinya saya kabur begitu saja dari dokter dipadang dan dharmais.

setelah saya pikir2 akhirnya kami memutuskan untuk melakukan radioterapi ini dan meminta bantuan ke teman saya itu untuk mengatakan pd dokter irwan. dibantu dgn terget therapi dengan obat bernama teracim sebanyak 8x selama seminggu sekali dan radiasi sebanyak 35x setiap hari.

sekarang luka didagu saya semakin membesar selama dari awal mau radiasi sampai sudah selesai radiasi. bentuknya sudah tidak karuan. terdapat putih2 seperti nanah didalamnya. tetapi dokter mengatakan itu bukan nanah melainkan hasil dari kanker pasca di radiasi. lukanya kira2 sebesar tutup lingkaran bawah botol kecap plastik yg paling besar. pokoknya udah pas2an antara perbatasan dagu atas dgn dagu menuju ke leher. dan ini sangat sakit sekali apalagi pasca radiasi. nyut2annya luar biasa. para radioterapis mengatakan itu hal wajar karena si sel kankernya sedang dimatikan.

dan sekarang adalah minggu kedua pasca radiasi. dokter msh belum bisa memberikan kelanjutan karena pasca radiasi tiba2 saya terkena herpes. dan itu adalah hal yang biasa katanya karena kondisi tubuh saya yang buruk (berat saya turun 15 kilo-an) maka virus ini masuk. seperti cacar air di punggung. dan ini harus disembuhkan dulu baru saya bisa kembali ke dokter untuk membicarakan langkah selanjutnya. tetapi kmrn sudah sempat disinggung kalau dokter ingin memberikan saya kemoterapi yg 5hari berturut2 itu. bagaimana mungkin dgn kondisi tubuh saya yg sudah begini masih bs kemoterapi? oiya semenjak diradiasi saya makan sudah memakai NGT (selang makanan) sampai saat ini. yang membuat saya bingung, setelah selesai radiasi ini, knp lidah saya semakin membengkak dan skrg sudah tdk bisa menutup mulut. bila lidah saya tdk bisa mengecil lagi maka saya akan memakai selang makanan terus. dan berat badan saya tdk akan bertambah krn saya sering muntah krn rasa lendir mengental yg luar biasa memicu muntah pada saat radiasi. padahal saya nafsu makan, apalagi bila lewat mulut. dan sakit yang luar biasa juga membuat saya uring2an ditempat tidur menunggu waktu minum obat painkiller dari dokter. sangat menyakitkan. seminggu setelah radiasi dan seminggu pasca radiasi juga tumbuh sariwan full satu mulut yang menyiksa sekali tetapi setelah itu sembuh kembali. semuanya ini terasa berat tapi keinginan saya untuk sembuh lebih besar. saya yakin Allah punya kuasa atas hal ini.

dear all,
semoga share saya ini bisa menjadi pengalaman untuk yang sesama ca lidah dan semoga kita semua bisa terus berjuang melawan penyakit ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya