SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Mantan Hakim MK Arsyad Sanusi tengah menjadi incaran Panja Mafia Pemilu DPR dengan dugaan pemalsuan dokumen MK untuk meloloskan caleg Hanura Dewi Yasin Limpho. Arsyad membantah keras semua tudingan kepada dirinya tersebut.

“Itu bohong besar. Itulah manipulasi fakta yang saya akan luruskan. Tim investigasi memberikan katanya saya merancang apa dan sebagainya, ndak benar itu. Tidak benar itu, manipulasi dan bohong itu, tidak ada itu, bohong besar itu,” uja Arsyad sebelum memberikan kesaksian kepada Panja Mafia Pemilu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2011).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Arsyad mengeluhkan pembentukan tim investigasi MK yang tidak atas sepengetahuan dirinya. Arsyad pun bingung bagaimana cara mempersoalkan hasil tim investigasi.

“Pembentukan tim investigasi internal saya sama sekali tidak tahu. Saya baru dengar kalau ada pada saat ada Panja Mafia Pemilu. Kedua, hasil lebih-lebih saya tidak pernah dibertahu oleh tim investigasi. Mana bisa saya melaporkan saya saja ndak tahu hasilnya,” protesnya.

Arsyad mengaku tak tahu-menahu seputar permasalahan pemalsuan dokumen MK. Ia menepis semua pengakuan orang-orang yang di Panja Mafia Pemilu.

“Saya tidak tahu karena saya tidak pernah lihat itu surat pertanyaan KPU. Saya tidak pernah melihat jawaban MK. Saya tidak tahu menahu, Hasan datang, saya ini disuruh ini. Itu bukan wewenang dan ranah saya, bukan wilayah saya sebagai hakim MK untuk menjawab, untuk menerima dia langsung,” kilahnya.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya