Arsip daerah dalam hal ini Sragen belum dikelola secara maksimal.
Solopos.com, SRAGEN — Pengelolaan arsip di sebagian besar desa dan kelurahan di Kabupaten Sragen belum maksimal. Rata-rata arsip itu masih tersimpan di sejumlah kepala urusan (kaur) pemerintah desa (pemdes) masing-masing.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Atas dasar itu, Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen menargetkan pembinaan pengelolaan arsip kepada 208 desa dan kelurahan di Sragen. Setiap tahun, Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen menargetkan bisa memberi pembinaan minimal 50 desa atau kelurahan.
“Sebenarnya, arsip itu tidak hilang. Arsip itu sebagian tersimpan di masing-masing kaur. Sebagian besar menumpuk di lemari, tetapi belum dikelompokkan sesuai jenisnya,” kata staf Pengelola dan Penyusunan Arsip, Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen, Medi Raharjo, saat ditemui
Lemahnya pengelolaan aset di masing-masing desa dan keluarahan, kata Medi, disebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dia mengakui sejumlah kaur di desa kadang harus merangkap berbagai tugas yang membuat mereka abai dalam mengelola arsip.
Sesuai Perda No. 4/2013 tentang Kearsipan, lanjut Medi, setiap dokumen yang tercipta karena uang negara wajib dikelola Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen setelah masa simpan oleh penerima anggaran habis.
Menurut Medi, masa simpan tiap arsip oleh penerima anggaran lamanya berbeda-beda tergantung jenisnya.
Kepala Desa Bonagung, Tanon, Suwarno, mengakui pengelolaan arsip di Pemdes Bonagung belum maksimal. Arsip-arsip itu tersimpan di lemari khusus, namun belum dikelompokkan. “Susahnya kalau mau mencari arsip itu ya harus membongkar semuanya,” kata Suwarno.
Kasubag TU, Edy Suryanto, mengatakan setidaknya terdapat sekitar 4.000 kotak tempat penyimpanan arsip di Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen.
Masing-masing kotak berisi 50 hingga 100 arsip yang berasal dari berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pada tahun ini, Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen meraih Juara III dalam lomba yang diikuti lembaga kearsipan di tingkat Provinsi Jawa Tengah.