SOLOPOS.COM - Boyband BTS. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO-Para penggemar BTS, ARMY,  keluhkan eksploitasi yang dilakukan Hybe terhadap para penggemar melalui penjualan merchandise boyband asal Korea Selatan itu. Barang-barang yang dijual pihak agensi dinilai terlalu mahal.

Mengutip The Korea Herald, Selasa (4/1/2022), banyak penggemar mengeluh bahwa agensi bertekad menghasilkan uang dengan menjual merchandise  BTS dengan harga yang tinggi yang dinilai eksploitasi penggemar grup band asal Korea Selatan itu. Selain itu, Hybe juga dinilai terlalu banyak melebarkan sayap di bisnis non hiburan yang bergantung pada kekayaan intelektual BTS.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Eksploitasi Hybe terhadap penggemar BTS bisa dilihat belum lama ini melalui pembukaan pre-order untuk piyama dan bantal yang dirancang oleh Jin BTS pada Selasa (4/1/2022) melalui Weverse Shop. Namun, harganya membuat penggemar gempar, yakni 119.000 won atau sekitar Rp1,4 juta untuk satu set piyama dan 69.000 won atau sekitar Rp826.000 untuk satu buah bantal.

Bukan hanya penggemar yang terkejut, Jin BTS juga mengaku terkejut. Dia mengatakan bahwa harga merchandise tersebut di luar dugaannya.

Baca Juga: RM dan Jin BTS Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

“Meskipun aku meminta menggunakan bahan berkualitas tinggi untuk piyama, aku juga terkejut dengan harganya,” tulis Jin di platform Weverse seperti dikutip dari Antara pada Selasa (4/1/2022).

Beberapa penggemar yang tidak mampu membeli dengan harga tersebut mengeluh dan meminta BTS serta agensi menurunkan harga. Sementara itu, produk tersebut telah terjual habis.  “Saya mengerti bahwa perusahaan ingin menghargai usaha Jin. Tapi karena pakaian tidur terbuat dari kapas, bahkan sutra, harga terjangkau untuk produk itu bagi saya sekitar 200.000 won,” kata salah seorang penggemar BTS berusia 22 tahun bermarga Lee.

Ini bukan bukan pertama kalinya terjadi kontroversi mengenai merchandise BTS. Pada November, beberapa penggemar mempertanyakan kualitas kaset Butter yang mereka pesan setelah menerima barang yang tampak berbeda dari sampel foto. Agensi kemudian menawarkan pengembalian dana penuh untuk barang-barang tersebut.

Baca Juga: Penyanyi Jessie J Positif Covid-19 Setelah Konser di Los Angeles

Berdasarkan data Seoul Electronic Commerce Center, total 271 keluhan konsumen terkait dengan platform e-commerce Hybe dilaporkan pada Oktober tahun lalu. Jenis keluhan termasuk keterlambatan pengiriman, produk yang rusak dan keterlambatan pengembalian dan pengembalian uang.

Tahun lalu, Hybe mengumumkan bahwa mereka akan menginjakkan kaki ke bisnis non-musik, termasuk pasar non-fungible token (NFT) dan webtoon, novel web, dan materi pembelajaran bahasa Korea yang menampilkan BTS.

Tak lama setelah pengumuman tersebut, #BoycottHYBE pada satu titik menjadi trending di Twitter, di mana penggemar secara aktif menyatakan oposisi dan kemarahan mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya