SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lance Armstrong. JIBI/SOLOPOS/REUTERS

LONDON—Satu per satu kontroversi terkait kasus yang menjerat Lance Armstrong mulai terkuak. Beberapa pembalap mulai berani bicara dan mengaku siap memberikan kesaksian yang memberatkan pembalap 41 tahun itu.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Kali ini, mantan rekan setim Armstrong, Tyler Hamilton, yang angkat bicara. Pada radio BBmstC, Senin (14/10) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Hamilton mengaku Armstrong pernah mengupah seorang kurir sepeda motor untuk membawakan suplemen penambah darah yang dilarang, yakni EPO.

Seingat Hamilton, kejadian itu dilakukan Armstrong saat tampil pada Tour de France 1999.

“Ya pada ’99 kami memiliki kurir sepeda motor… Kami mengikutkannya ke dalam tur selama tiga pekan,” terang Hamilton, yang menjadi partner Armstrong di US Postal dari 1998-2001.

“Dia tinggal dekat dengan hotel tempat kami menginap agar bisa dibutuhkan pada momen-momen penting. Kami tahu orang lain akan mengambil risiko, maka kami juga berani,” beber Hamilton yang mengaku membuang jarum sunting yang digunakan ke dalam kaleng minuman sebelum dihancurkan.

Ditambahkan Hamilton, Armstrong harus mengeluarkan biaya tinggi untuk membayar jasa si kurir. Biasanya Armstrong memberikan bayaran sekitar US$15.000-US$20.000.

Namun itu saja belum cukup. Setelah memenangi perlombaan, Armstrong kemudian membelikan si kurir sebuah jam tangan Rolex yang terbuat dari emas.

“Saat ini di luar sana, si kurir masih menggenakan jam tangan itu,” imbuh Hamilton.

Pembalap yang medali emas time trial Olimpiade Athena 2004 dicopot ini, memberikan bukti kepada Badan Anti-doping Amerika Serikat [USADA] yang dipublikasi pekan lalu. Hamilton juga menyimpulkan bahwa Armstrong merupakan salah satu pemimpin skema doping sistematis yang canggih.

Armstrong yang memenangkan Tour de France sebanyak tujuh kali dari 1999-2005, oleh USADA seluruh gelarnya dicopot akibat dugaan menggunakan doping. Meski selalu membantah tuduhan, pembalap 41 tahun selalu menolak untuk melawan USADA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya