SOLOPOS.COM - Makam Firaun Senebkay yang ditemukan di Abydos Selatan, Provinsi Sohag, sekitar 500 km arah selatan ibu kota Mesir, Kairo,(JIBI/Solopos/Reuters/Kementerian Kepurbakalaan Mesir)

Solopos.com, KAIRO Di tengah gejolak politik yang melanda Mesir, para arkeolog terus bekerja dan telah kembali mengungkap peninggalan seorang firaun yang sebelum ini tidak pernah dikenal. Berdasarkan sisa-sisa kejayaannya, firaun terbaru itu diduga berkuasa sekitar 3.600 tahun yang lalu.

Kerangka Firaun (Raja) Senebkay ini ditemukan di Abydos Selatan, Provinsi Sohag, sekitar 500 km arah selatan ibu kota Kairo, oleh satu tim ekspedisi Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat. Mereka, menurut Kementerian Keperbukalaan Mesir yang dikutip Reuters, Kamis (16/1/2014), meneliti di lokasi itu karena bekerja sama dengan pemerintah Mesir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, nama Firaun Senebkay tak pernah dikenal dalam sejarah Mesir kuno. Namun nama itu ditemukan tertulis dalam hieroglif—tulisan Mesir kuno—yang tertera dalam cartouche kerajaan—bentuk bulat telur dengan garis horizontal yang pada ujungnya menyiratkan nama anggota raja.

Foto-foto yang dirilis bersama dengan pernyataan itu menunjukkan sebuah sarkofagus yang rusak berat. Peti jenazah pada kubur batu itu tak lagi memiliki penutup bagian atas. Dinding batunya dihiasi dengan gambar-gambar yang dilukis.

Foto-foto itu juga menunjukkan bahwa kerangka sang firaun terletak di sebuah lembaran putih. “Dia aslinya dimumikan namun tubuhnya dirusak oleh para perampok makam kuno,” ungkap Kementerian Kepurbakalaan Mesir mengemukakan dugaan.

“Tak ditemukan mebel pemakaman di permakaman tersebut dan ini memastikan makam tersebut dirampok pada masa kefiraunan kuno,” kata Ali al-Asfar dari kementerian tersebut.

Dalam pernyataan berbahasa Arab, Joseph Wegner, kepala ekspedisi, menambahkan, “Kesederhanan ukuran makam menunjukkan mundurnya kondisi ekonomi pada periode ini.”

Firaun Senebkay diperkirakan berkuasa sampai 1.650 sebelum Masehi yang dikenal sebagai Periode Tengah Kedua. Pada periode itu, menurut catatan Reuters, kekuasaan terpusat runtuh dan kerajaan-kerajaan kecil menjamur antara akhir era Kerajaan Tengah dan awal era Kerajaan Baru di jazirah Mesir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya