SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

[SPFM], Kemeja dengan motif kota-kotak berwarna merah, nampaknya menjadi trend baru di masyarakat. Baju lengan panjang motif kotak-kotak ini, menjadi tren setelah dikenakan pasangan Joko Widodo, yang berpasangan dengan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, saat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta, pada 24 Maret 2012. Kemeja kotak-kotak ini kemudian diproduksi massal, dan dijual untuk dana kampenye Jokowi-Ahok, dan mulai diproduksi di Solo. Pembuatan kemeja ini, salah satunya dilakukan oleh warga Solo, yang memiliki usaha jahit. yaitu Suparto Arjuna, pemilik Arjuna Tailor. Suparto ditunjuk Jokowi, untuk membuat baju kotak-kotak tersebut. Suparto, mengaku bangga bisa ikut membuat baju, yang didominasi warna campuran merah-hitam-putih itu. Ia tak pernah mengira, karena biasanya hanya melihat Jokowi, mengenakan baju kotak-kotak di televisi atau koran. Namun kali ini, ia diminta untuk membuat kemeja itu secara langsung.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Dari Slamet Suryanto hingga Jokowi

Selain Walikota Solo Joko Widodo, mantan Walikota Slamet Suryanto, mantan Bupati Boyolali Sri Moeljanto, dan mantan Bupati Wonogiri -Begug Poernomo Sidi, pernah jadi langganannya. Apa rahasia penjahit bernama Suparto ini?. Pria kelahiran Sragen, 11 Mei 1961 itu, sejatinya bukan orang baru dalam bidang konveksi. Suparto bercerita, orangtua tidak mampu untuk menyekolahkan, hingga ia hanya bersekolah sampai SD saja. Suparto kemudian belajar menjahit autodidak. Ia belajar di rumah sahabat sang Bapak, yang mempunyai jahitan di Sambung Macan, Sragen. Berawal sebagai penjahit tunggal, Supartono kemudian menambah pegawai dan mesin jahit, sedikit demi sedikit, dan usaha itu terus berkembang hingga kini.

Setiap usaha tentu pernah mengalami pasang surut. Begitu pula yang pernah dialami Suparto. Dia sempat ditipu sebuah toko mebel, yang memesan seragam senilai Rp 1,5 juta pada 1990. Musibah itu, justru menjadi cambuk semangatnya. Prinsip itu yang terus dipakainya hingga kini, dalam menghadapi pasang surut usaha. Menurut Supartono, kepercayaan konsumen adalah modal utama, dalam mendapatkan kepercayaan pelanggan. Pelanggan inilah yang terus menghidupkan usahanya, ditengah persaingan dari usaha sejenis.

Kerahkan siswa SMK

Suparto kini juga memiliki showroom, di Jalan Ahmad Yani 1 Kampung Cinderejo Lor, Gilingan, Banjarsari, Solo. Bos Arjuna Tailor itu, tampak santai dan ramah melayani pelanggan. Padahal di balik itu, dia dikejar target merampungkan 1.000 potong kemeja kotak- kotak, pesanan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Di showroom yang berdiri sejak lima tahun lalu, terpajang pula manekin mengenakan kemeja, yang menjadi ikon kampanye pasangan Jokowi–Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu. Dia sengaja membagi tempat usahanya menjadi dua. Sebuah bengkel kerja di RT 3 RW XIII Nayu Barat, Nusukan, Kecamatan Banjarsari, dan showroom di Gilingan. Tujuannya, agar tenaga  penjahit juga bisa fokus bekerja, dan konsumen lebih nyaman. Karyawan usaha jahit, tampak sangat sibuk. Sebanyak 30 mesin jahit listrik, bisa memproduksi sekitar 30 kemeja kotak setiap harinya. Untuk memenuhi target tersebut, Suparto meminta 30 pekerjanya, untuk berkerja dari pagi sampai petang. Padahal biasanya hanya karyawan, hanya berkerja dari pagi sampai sore. Tak hanya itu, ia juga mengerahkan, sekitar 10 siswa SMK Jurusan Tata Busana yang, kebetulan praktik magang pendidikan di tempatnya. Oleh Suparto, siswa-siswa tersebut diberi  kepercayaan langsung, untuk membuat kemeja kotak tersebut di bawah bimbingannya. Supartono juga mempekerjakan difabel, karena dia yakin kinerja para difabel ini, tak kalah dengan pegawainya yang lain.

Pelanggan loyal

Kerja keras 30 tahun terakhir, membuahkan pelanggan yang terus bertambah, dan tetap loyal. Mantan Walikota Slamet Suryanto dan istrinya, merupakan salah satu pelanggan tetapnya, jauh sebelum dia pernah menjabat sebagai orang nomor satu di Solo. Tidak hanya itu, Mantan Bupati Boyolali, Sri Moeljanto dan istri, juga beberapa kali menggunakan jasanya. Begug Punomo Sidi ketika menjabat Bupati Wonogiri, pernah memesan 4.000 setelan seragam anggota Satuan Perlindungan Masyarat (Satlinmas). Khusus Walikota Solo, Jokowi, Suparto sebelumnya belum pernah bertemu dengan pemimpin Solo itu. Kemungkinan, Jokowi mendapat referensi penjahit, dari staf walikota sebelumnya. Baju yang pernah dibuatkan, di antaranya seragam dinas harian, kemeja batik dan jas.

ARJUNA TAILOR

Alamat: Jalan Tentara Geni no 3 Nayu Barat RT3 RW 13 Nusukan, Solo [SPFM/lia]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya